Jakarta, BeritaMu.co.id – Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) ambruk pada perdagangan Kamis (19/8/2021), setelah Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 terkapar sehari setelah mencetak rekor tertinggi baru.
Kontrak futures indeks Dow Jones anjlok hingga 330 poin (-1%) dari nilai wajarnya, setelah kemarin kehilangan 380 poin (-1%) di penutupan. Sementara itu, kontrak serupa indeks S&P 500 turun 0,9% sementara Nasdaq Futures tertekan hingga 0,7%.
Spekulasi pengetatan likuiditas pasar tahun ini terkonfirmasi setelah risalah rapat Federal Reserve (The Fed) menunjukkan kebijakan tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar oleh bank sentral AS) berpeluang dimulai tahun ini, karena inflasi mencapai target dan pemulihan pasar tenaga kerja mendekati ekspektasi.
Kebijakan untuk mencegah overheating ekonomi AS tersebut secara bersamaan bisa memicu capital ouflow dari pasar modal negara berkembang, karena likuiditas yang selama ini diguyur ke pasar AS berkurang drastis.
“Catatan rapat itu merefleksikan kesiapan The Fed untuk mempercepat jadwal tapering, kemungkinan menjadi beberapa bulan ke depan,” tutur Sean Bandazian, analis investasi Cornerstone Wealth, seperti dikutip CNBC International.
Baik The Fed maupun pelaku pasar, lanjut dia, telah memetik pelajaran dari Taper Tantrum di mana pasar diterpa aksi jual masif karena kebijakan tapering yang mendadak. “Di satu sisi kami memperkirakan kali ini hanya ada sedikit kejutan, masih ada alasan untuk yakin bahwa kita bakal melihat volatilitas di saham-saham yang sensitif kenaikan suku bunga.”
Saham siklikal yang diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi cenderung melemah di sesi pra-pembukaan. Harga saham Devon Energy dan Occidental Petroleum anjlok masing-masing sebesar 3% dan 4%. Freeport-McMoRan drop 4% diikuti General Motors yang turun 2%.
Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) anjlok menjadi lebih dari 3%, ke kisaran US$ 63/barel, dan harga tembaga anjlok lebih dari 3% menyusul kekhawatiran akan pertumbuhan global tanpa dukungan likuiditas dari the Fed di pasar.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-anjlok lebih dari 4 basis poin (bp) ke 1,23%. Artinya, harga sedang naik karena aksi beli investor. Satu bp setara dengan 0,01%. Sepanjang pekan berjalan, Dow dan S&P 500 serempak anjlok sebesar 1,5% sedangkan Nasdaq terbanting hingga 2%.
Sentimen negatif tambahan muncul dari Goldman Sachs yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 menjadi 5,5% dari sebelumnya 9%. Inflasi juga diperkirakan meninggi hingga akhir tahun ini.
Investor hari ini akan memantau data klaim tunjangan pengangguran pekan lalu yang akan dirilis malam ini (WIB). Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan akan ada pengajuan 365.000 klaim baru per 14 Agustus, atau sedikit di bawah pekan sebelumnya sebesar 375.000.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(ags/ags)
Demikian berita mengenai Kecemasan Taper Tantrum Masih Ada, Dow Futures Drop 330 Poin, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210819193013-17-269763/kecemasan-taper-tantrum-masih-ada-dow-futures-drop-330-poin