Home Bisnis Bukalapak ARB & EMTK Berdarah, Bikin IHSG Nyungsep 1% Lebih

Bukalapak ARB & EMTK Berdarah, Bikin IHSG Nyungsep 1% Lebih

43
0
Saham Bank Mini Dibanting Bolak-balik, Hari Ini ARB Berjamaah

Jakarta, BeritaMu.co.id-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan depresiasi 0,12% ke level 6.110,55. Selang 20 menit awal perdagangan IHSG balik tersungkur 1% ke level 6.057,12 pada perdagangan Kamis (19/7/21) setelah sempat ambruk 1,49% di tengah kabar kemungkinan terjadinya tapering oleh The Fed di tahun ini.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 2 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 85 miliar di pasar reguler.

Berikut saham-saham yang menyebabkan IHSG terpaksa tumbang pagi ini.

Tercatat penyebab penurunan terparah hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang meskipun hanya koreksi 2,46% namun karena kapitalisasi pasarnya yang besar maka BBRI mendorong indeks hingga 11 poin.

Selanjutnya duo PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) serta anak usahanya PT Bukalapak.com (BUKA) yang tumbang hampir ARB di level 6,58% dan BUKA yang ambruk hingga ARB 6,63% menyebabkan indeks terkoreksi parah 6 poin dan 5 poin, total 11 indeks poin.

Selanjutnya saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun tipis 0,68% juga masuk ke daftar ini karena melemahkan indeks hingga 5 poin.

Terakhir ada perbankan digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang melemah 2,23% dan memberatkan indeks hingga 3,5 poin.

Risalah The Fed yang dirilis tadi malam menunjukkan peluang tapering atau pengurangan pembelian aset oleh The Fed di tahun ini, sebab inflasi dikatakan sudah mencapai target dan pemulihan pasar tenaga kerja juga hampir sesuai ekspektasi.

“Melihat ke depan, sebagian besar partisipan (Federal Open Market Committee/FOMC) mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka, maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini,” tulis risalah tersebut.

Meski demikian, risalah tersebut juga menunjukkan ‘beberapa’ anggota FOMC memilih untuk melakukantaperingdi awal tahun depan.

Tidak ada detail yang menyebutkan ‘beberapa’ itu artinya beberapa orang, tetapi jika melihat pernyataan lainnya ‘sebagian besar partisipan’ bisa diintepretasikan mayoritas anggota FOMC memilih melakukantaperingdi tahun ini.

Baca Juga :  Tok! Adik Bentjok Tersangka Baru Megaskandal Asabri Rp 23 T

Selain itu, risalah tersebut menunjukkan sikap optimistis The Fed terhadap laju perekonomian. Tetapi juga melihat penyebaran virus corona varian delta sebagai ancaman. The Fed menyebut “ketidakpastian cukup tinggi” akibat lonjakan kasus penyakit akibat virus corona khususnya varian delta.

Hal tersebut membuat beberapa anggota FOMC melihat risiko inflasi kembali melandai, terutama jika perekonomian kembali terpukul.

Mayoritas anggota FOMC yang memilih melakukantaperingdi tahun ini lebih cepat ketimbang hasilpollingyang dilakukanReutersterhadap para analis.

Sebanyak 28 dari 43 analis memprediksi The Fed akan mengumumkantaperingpada bulan September.

Sementarapollingmengenai kapantaperingakan mulai dilakukan, sebanyak 26 dari 43 analis memprediksi pada kuartal I-2021. Sementara sisanya mengatakan tapering pertama akan dilakukan di kuartal IV-2021.

Nilai QE saat ini sebesar US$ 120 miliar per bulan, dengan rincian US$ 80 miliar untuk pemebelian obligasi pemerintah (Treasury) dan US$ 40 miliar untuk efek beragun aset KPR (Mortgage-Backed Security/MBS).

Dalam survei terbaru tersebut, The Fed akan mengurangi pembelian Treasury sebesar US$ 10 miliar, dan MBS sebesar US$ 5 miliar.

Taperingmenjadi sesuatu yang ditakutkan pasar saat ini. Pernah terjadi pada tahun 2013 lalu, kebijakan tersebut memicu aliran modal keluar dari negaraemerging marketdan kembali ke Amerika Serikat, yang saat itu disebuttaper tantrum.

Taper tantrummembuat aset-aset berisiko berguguran dalam jangka pendek, tetapi mata uang seperti rupiah akan mengalami tekanan lebih lama.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) hari ini diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini.

Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat menggelar RDG pada 18-19 Agustus 2021. Konsensus pasar yang dihimpun BeritaMu.co.id memperkirakan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan bertahan di 3,5%.

Seluruh institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus memperkirakan suku bunga acuan bertahan. Semua sepakat bulat, aklamasi, tiadadissenting opinion.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(trp/trp)

Demikian berita mengenai Bukalapak ARB & EMTK Berdarah, Bikin IHSG Nyungsep 1% Lebih, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210819092752-17-269507/bukalapak-arb-emtk-berdarah-bikin-ihsg-nyungsep-1-lebih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here