Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa saham Indonesia libur memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76, yang jatuh pada hari ini, Selasa (17/8/2021). Dengan demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak ‘berlaga’ hari ini.
Andai pasar buka hari ini, IHSG tampaknya berpotensi kembali melemah, melanjutkan koreksi pada 2 hari perdagangan sebelumnya. Ini lantaran ada dua sentimen negatif utama yang bisa mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
Pertama, terkait efek dari perpanjangan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 untuk Jawa-Bali dari 16 Agustus 2021 sampai 23 Agustus 2021.
Hal tersebut disampaikan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi persnya, Senin (16/8/2021) kemarin.
“Atas petunjuk dan arahan Presiden [Joko Widodo], maka PPKM Level 4,3 dan 2 di Jawa Bali diperpanjang sampai 23 Agustus 2021,” kata Luhut.
Luhut mengatakan, penerapan perpanjangan PPKM sampai 16 Agustus 2021 sudah cukup menunjukkan hasil baik. Ada penurunan kasus konfirmasi hingga 76% sampai 15 Agustus 2021. Sementara, tren positivity rate juga terus turun.
Beberapa aturan baru terkait perpanjangan PPKM Level 4 kali ini, di antaranya pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan 100% Work From Home (WFH), untuk apotek dan toko obat dapat buka selama 24 jam.
Kemudian, restoran/rumah makan, kafe dengan area pelayanan di ruang terbuka diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan Pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas maksimal 25%, satu meja maksimal dua orang, dan waktu makan maksimal 30 menit yang pengaturan teknisnya ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
Aturan lainnya, yakni terkait supermarket, pasar tradisional, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai Pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50%.
Sentimen kedua, terkait mayoritas bursa saham Asia yang cenderung melemah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (17/8/2021), seiring penyebaran virus Covid-19 varian delta yang masih mengganas dan ikut mempengaruhi keyakinan investor.
Menurut data pukul 08:51 WIB, indeks Nikkei Jepang menguat 0,19% ke 27.575,010, sementara indeks Topix Tokyo turun 0,08% ke 1.923,48.
Kemudian, indeks Shanghai Composite China terapresiasi 017% ke 3.522,950 pagi ini.
Adapun Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,12% ke 26.140,689 pagi ini. STI Singapura melorot 0,50% ke 3.130,070. Selanjutnya KOSPI Korea Selatan anjlok 0,58% ke 3.152,12.
Analis pasar senior Jeffrey Halley mencatat bahwa “evolusi wabah” di Asia saat ini membebani sentimen di pasar.
“Wabah dan pembatasan yang meluas akan menjadi pengubah permainan untuk pemulihan Asia dan, dapat dikatakan, global juga ketika mempertimbangkan implikasinya terhadap rantai pasokan,” dikutip dari Refinitiv, Selasa (17/8/2021).
Sementara, indeks S&P 500 dan Dow Jones di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau bursa Wall Street mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Senin (16/8/2021) waktu setempat. Hal ini terjadi seiring sikap investor yang cenderung beralih ke saham sektor defensif dan mengabaikan data ekonomi yang kurang menggembirakan dari China.
Indeks S&P 500 naik 0,26% ke 4.479,71. Level ini berada dua kali lipat dari penutupan terendah pada pandemi 2020 Maret tahun lalu, yakni di posisi 2.237,40. Menurut analisis CNBC International, reli S&P ini merupakan pasar bull tercepat dalam menggandakan level terendah sejak Perang Dunia II.
Sementara, indeks Dow Jones naik 0,31% ke 35.625,40. Berbeda dengan lainnya, indeks saham yang sarat akan saham teknologi, Nasdaq Composite turun 0,20% ke level 14.793,76.
Sektor-sektor yang sensitif terhadap kondisi ekonomi, seperti saham energi, material, dan keuangan melemah. Hal ini terjadi setelah produksi pabrik China dan pertumbuhan penjualan ritel melambat tajam dan meleset dari ekspektasi pada Juli, lantaran wabah Covid-19 varian delta dan banjir mengganggu operasi bisnis.
Investor akan menantikan data penjualan ritel AS, yang akan dirilis Selasa waktu AS oleh Biro Sensus Negeri Paman Sam. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memprediksi penurunan penjualan ritel 0,3% untuk bulan lalu, setelah Juni menunjukkan angka yang mengejutkan 0,6%.
Kemarin, iHSG ditutup merosot 0,84% ke level 6.087,91. IHSG sempat ambles hingga 1% pada penutupan perdagangan sesi I hari ini. IHSG pun kembali meninggalkan level psikologis 6.100.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi pada Senin kembali turun menjadi Rp 11,7 triliun. Terpantau, investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 429 miliar di pasar reguler. Sebanyak 156 saham menguat, 342 saham melemah dan 152 lainnya stagnan.
Investor asing melakukan pembelian bersih di saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebesar Rp 247 miliar. Selain di saham BUKA, asing juga tercatat mengoleksi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 184 miliar.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai Untung Libur, Kalau Buka IHSG Bisa Nyungsep Lagi Hari Ini!, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210817092310-17-269021/untung-libur-kalau-buka-ihsg-bisa-nyungsep-lagi-hari-ini