Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Senin (16/8/2021), setelah pemulihan ekonomi China ternyata tidak secepat yang diharapkan.
Indeks Dow Jones Industrial Average drop 156,7 poin (-0,44%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi minus 131,9 poin (-0,37%) ke 35.383,46. S&P 500 tertekan 20,1 poin (-0,45%) ke 4.447,94. Nasdaq drop 142,85 poin (-0,96%) ke 14.680,05.
Penjualan ritel China tercatat naik 8,5% (tahunan) pada Juli, atau di bawah proyeksi ekonom dalam polling Reuters sebesar 11,5%. Secara bulanan, pertumbuhan hanya sebesar 4,4%. Produksi industri meningkat 6,4%, atau di bawah konsensus pasar sebesar 7,8%.
Biro Statistik Nasional menyebutkan pandemi Covid dan banjir menjadi pemicunya, sehingga “pemulihan ekonomi masih tidak stabil dan tak merata.” Akibatnya, saham siklikal di AS yang diuntungkan dari pemulihan ekonomi melemah di sesi pra-pembukaan, yakni saham sektor energi, perjalanan, dan keuangan.
Saham Tesla melemah setelah otoritas lalu lintas AS meluncurkan investigasi atas fitur Autopilot perseroan. “Biasanya saat Agustus seperti sekarang ini adalah waktunya bermalas-malasan, dengan volume perdagangan rendah dan volatilitas tanpa arah,” tutur Tavis McCourt, analis Raymond James dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Pasar juga khawatir dengan pembicaraan mengenai tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder) di kalangan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Suara dukungan untuk membahas kebijakan tersebut pada September mulai santer terdengar.
Pekan lalu, Dow Jones mencetak rekor tertinggi pada 35.515,38, sedangkan S&P 500 juga menembus rekor tertinggi baru pada 4.468. Nilai penguatannya, masing-masing hanya 0,8% dan 0,7% di tengah perdagangan yang menipis. Sebaliknya, indeks Nasdaq turun 0,1% sepekan lalu.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-melemah ke level 1,23%. Artinya, harga sedang menguat karena pasar sedang memburunya untuk mengantisipasi kejutan atau tekanan di perekonomian.
Pasar memantau data penjualan ritel serta penjualan rumah, yang akan dirilis pada Selasa. Sehari kemudian, The Fed akan merilis nota rapatnya, yang kemungkinan akan menunjukkan sinyal-sinyal pengetatan yang lebih cepat dari proyeksi pasar.
Dari sisi korporasi, investors memantau rilis kinerja keuangan kuartal II-2021 beberapa emiten besar seperti Home Depot, Walmart, Target dan Lowe’s. Factset mencatat 87% konstituen indeks S&P 500 yang telah merilis kinerja keuangannya terbukti melampaui ekspektasi pasar baik dari sisi laba bersih maupun pendapatan. Ini bakal menjadi catatan terbaik sejak 2008.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(ags/ags)
Demikian berita mengenai Dow Jones Dibuka Anjlok 156 Poin, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210816210316-17-268961/dow-jones-dibuka-anjlok-156-poin