Home Bisnis Borong Saham Emiten Harga ‘Gocap’, Apa Rencana Yusuf Mansur?

Borong Saham Emiten Harga ‘Gocap’, Apa Rencana Yusuf Mansur?

61
0
Borong Saham Emiten Harga 'Gocap', Apa Rencana Yusuf Mansur?

Jakarta, BeritaMu.co.id – Ustaz Yusuf Mansur, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur’an, dan juga pemilik perusahaan aset manajemen PT Paytren Aset Manajemen (Paytren) tiba-tiba melakukan langkah strategis dengan membeli saham perusahaan properti dengan kategori ‘gocap’ alias saham dengan harga terendah Rp 50/saham.

Nama perusahaan yang sahamnya dibeli ini adalah PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL), perusahaan yang fokus di bidang usaha pembelian, penjualan, pengoperasian real estat. Perusahaan tersebut berkantor pusat di Jalan Warung Buncit Raya No.65 Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan.

Pembelian yang dilakukan via perusahaan sekuritas UOB Kay Hian Sekuritas itu dilakukan di harga saham Repower saat ini yakni Rp 50/saham sehingga dana yang dikucurkan sekitar Rp 30 miliar.

“Saya 6 juta lot, itu baru aksi perdana abis berikutnya beli pake aset inbreng, berikutnya, ga pake duit,” kata Yusuf Mansur kepada BeritaMu.co.id, dikutip Senin (16/8).

Data Bursa Efek Indonesia (BEI), mencatat, saham REAL termasuk saham gocap dengan perdagangan saham yang tidur, alias cenderung sepi ditransaksikan dalam sebulan, 3 bulan, hingga setahun terakhir.

Pada perdagangan Jumat lalu (13/8), saham REAL hanya ditransaksikan Rp 114 juta dengan volume perdagangan 2,28 juta saham. Kapitalisasinya juga hanya Rp 331 miliar.

Yusuf Mansur sebelumnya sudah memegang beberapa saham di antaranya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), ketika masih bernama PT Bank BRISyariah Tbk saat belum merger dengan dua bank syariah BUMN lainnya, lalu saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), emiten peternakan PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Lantas apa sebetulnya tujuan Yusuf Mansur membeli saham kategori gocap ini?

Secara kinerja, per Maret 2021, penjualan REAL baru mencapai Rp 4,94 miliar, naik dari periode yang sama tahun lalu Rp 4 miliar. Sementara laba bersih di Q1-2021 baru mencapai Rp 580 juta, naik 41,23% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 410,67 juta.

Foto: Laporan Keuangan REAL 2020
Laporan Keuangan REAL 2020

Tahun lalu, laba perusahaan turun menjadi Rp 1,02 miliar dari tahun sebelumnya Rp 1,38 miliar, dengan pendapatan naik menjadi Rp 12,68 miliar dari sebelumnya Rp 10,13 miliar.

Tapi aset perusahaan di Maret 2021 mencapai Rp 352,23 miliar, dari akhir Desember 2020 sebesar Rp 352 miliar. Dari jumlah aset itu, aset lancarnya saja mencapai Rp 179 miliar.

Kewajiban perusahaan di Maret 2021 hanya sebesar Rp 1,67 miliar, dari Desember 2020 sebesar Rp 2,61 miliar. Adapun ekuitas mencapai Rp 350,56 miliar dari Rp 349,98 miliar di Desember 2020 sehingga tingkat rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) hanya 0,004 kali.

YM menegaskan ada rencana besar di balik upayanya membeli saham emiten ‘gocap’ ini.

“Bismillaah walhamdulillaah. Ini saham gocap, hehehe. tapi fundamentalnya bagus. Bisa jadi kendaraan buat seluruh bisnis properti. Entar kita kelola yang bener ini perusahaan. Bukan jadi perusahaan goreng-gorengan. Tumbuh dan besar bareng, saya masuk dengan izin Allah jadi pemegang sahamnya,” kata YM dalam unggahan di akun Instagramnya, @yusufmansurnew.

Foto: Instagram @yusufmansurnew
Instagram @yusufmansurnew

Baca Juga :  Program WFH Sinar Mas Land, Temukan Hunian Idaman Sambil WFH

Dia mengatakan banyak potensi menarik di bisnis REAL ke depan, misalnya pengembangan pesantren di 100 kota dan bisnis propertinya.

“Yang berarti akan ada 100 proyek properti, sebab nempel sama pesantren… keptif market [captive market] banget-banget… atau mengundang pemilik-pemilik tanah kecil…. 100 meter sampai dengan 1000 meter…. di kota-kota besar… diisengin bangun cluster kecil-kecil.. pemilik tanah langsung jadi CEO, yang ngerajut, REAL… ini bakal gila… masuk 1000 tanah aja… udah langsung 1000 cluster… kita bisa rights issue bareng… inbreng aset… gede banget ini.”

Menurut YM, REAL akan menjadi kendaraan investasi di bidang properti di masa mendatang.

“Ini bisa jadi Ferrari-nya saya dan Daarul Qur’an, kan impiannya banyak, salah satu impian yakni membangun kawasan pesantren di mana saja, di kota-kota besar terutama, yang mana itu kawasan akan berisi 100 brand pesantren sehingga dalam 1 tahun, santri bisa 100.000 orang dari 100 pesantren, jadi 6-10 tahun ke depan 1 juta santri di satu kawasan, recurring income bisa Rp 3 triliun per bulan,” kata YM.

“Belum lagi revitalisasi rumah orang-orang kampung di perumahan-perumahan gede… ini banyak loh… misal kayak orang Betawi di BSD… masih banyak yang ribuan meter sampe hektar, diisi sama keluarga-keluarga Betawi. Ini jumlahnya busa ratusan, kerja sama begini, apalagi bisa melibatkan BUMN-BUMN Properti… wuih, sedap dah… insyaaaAllah… jalan kenceng nambahin gerak ekonomi Indonesia.”

Meski demikian YM tidak memungkiri masih ada masalah yang juga akan segera diselesaikan.

“Btw, saya Yusuf Mansur… ga menutup diri dan ga menutup mata, bahwa saya juga ada masalah… ada kesulitan, ada kesusahan… ada persoalan… karena itu, saya minta maaf ke kawan-kawan.. dan minta didoakan… agar bisa menyelesaikan semuanya.”

“Plus bisa menuntaskan opportunity ke depan ini. Buat kemajuan bersama… tapi kalau soal saya nipu, jahatin orang, ga banget. Saya bertawakkal kepada Allah… semoga Allah lindungi kita semua… dari semua kesalahan, kejahatan, keburukan, dosa, dan maksiat, diri kita sendiri dan dari seluruh makhluknya Allah.”

“[Potensi] ini kan kan perlu kendaraan, ga bisa skema perbankan, harus skema rights issue [penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMTED] dan IPO [penawaran umum saham perdana, initial public offering], dan perusahaan ini kan sudah IPO, tinggal rights issue saja,” katanya.

Ke depan, YM akan masuk lagi ke saham REAL untuk memperbesar kepemilikan, tetapi dalam bentuk inbreng aset lahan, bukan dengan dana tunai.

“Berikutnya beli pake aset inbreng, berikutnya, ga pake duit,” tegas YM.

Jumlah pembelian saham tersebut setara dengan sekitar 9% dari total saham bereda REAL sebanyak 6,63 miliar saham.

Per Maret 2021, saham REAL dipegang oleh PT Enam Berlian Sinergi sebanyak 46,72% (3.099.480.000 saham), lalu PT Harmoni Harum Propertindo 15,57% (1.033.160.000 saham), dan investor publik 37,70% (2.500.970.151 saham).

[]

(…)

Demikian berita mengenai Borong Saham Emiten Harga ‘Gocap’, Apa Rencana Yusuf Mansur?, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210815192403-17-268590/borong-saham-emiten-harga-gocap-apa-rencana-yusuf-mansur

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here