BeritaMu.co.id, Jakarta – Teknologi mesin mobil modern saat ini terus berkembang, dan salah satunya penggunakan turbocharger. Namun, jantung penggerak jenis ini, sering kali mengalami masalah seperti Low Speed Pre-Ignition (LSPI).
Secara singkat, gejala LSPI sendiri adalah fenomena pembakaran tidak normal di mesin Turbocharger Direct Injection dimana bahan bakar terbakar duluan sebelum busi memercikan api.
Hal ini menghasilkan tenaga yang sangat besar hingga mengakibatkan terjadinya super knock. Dan bila terjadi berulang kali akan merusak dinding silinder, piston, piston ring, connecting rod.
Menurut Adi Tjahjono, Managing Director Gulf Oil Indonesia masalah LSPI terjadi karena dipicu oleh campuran oli dan bahan bakar yang terbakar sendiri (pre-ignition) di ruang bakar.
“LSPI ini terjadi pada saat mesin beroperasi pada RPM rendah dan beban tinggi (mobil berjalan pelan, tiba-tiba ngebut),” ujar Adi Tjahjono, saat peluncuran oli terbaru Gulf secara virtual, ditulis Minggu (15/8/2021).
Terjadinya LSPI, sambung Adi, tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dicegah dengan mengatur waktu pengapian busi atau menggunakan bahan bakar oktan lebih tinggi. LSPI ini dapat di perbaiki dengan mengunakan teknologi additive lubricant yang sesuai.
https://www.liputan6.com/otomotif/read/4632168/lspi-kerap-jadi-penyakit-mesin-turbo-kenali-penyebab-hingga-cara-mengatasinya