Home Bisnis Pasar Obligasi Dihantam Aksi Jual, Cermati Pergerakannya!

Pasar Obligasi Dihantam Aksi Jual, Cermati Pergerakannya!

26
0
Mengiringi Perpanjangan PPKM, Yield SBN Ditutup Beragam

Jakarta BeritaMu.co.idHarga mayoritas obligasi nasional sepanjang pekan ini tertekan, sebagaimana terlihat dari kenaikan imbal hasil (yield), sementara tenor panjang menguat. Pemodal masih optimistis melihat prospek ekonomi pasca rilis pertumbuhan ekonomi pekan lalu.

Mengacu pada data Revinitif, terlihat bahwa sepanjang pekan ini surat berharga negara (SBN) berjatuh tempo 10 tahun, yang menjadi acuan harga obligasi pemerintah, mencetak kenaikan imbal hasil sebesar 9,1 basis poin (bp) menjadi 6,379%.

Imbal hasil (yield) berlawanan dari harga sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang turun, demikian juga sebaliknya. Kenaikan yield mengindikasikan pemodal melepas surat berharga karena lebih optimistis dengan prospek ekonomi dan ingin memburu aset yang lebih menantang dan menguntungkan seperti saham. Satuan penghitungan bp setara 1/100 dari 1%.

Pasar obligasi biasanya bergerak berlawanan dengan pasar saham, karena mencerminkan sikap defensif investor dalam menempatkan portofolionya. Ketika ekonomi tidak menentu, aset obligasi diburu dan sebaliknya ketika ekonomi dipersepsikan membaik maka investor beralih ke instrumen lain yang lebih berisiko tapi membagikan return lebih tinggi.

Namun demikian, sebagian investor masih menaruh satu kakinya di pasar obligasi, terlihat dari penurunan imbal hasil obligasi jangka pendek (yakni tenor 3 tahun) yang terkoreksi 1,3 bp. Artinya, aksi beli masih terjadi pada surat utang tersebut.

Baca Juga :  Meledak! Demand Lelang SUN Hari Ini Capai Rp 116 T

Hal ini mengindikasikan bahwa investor mempersepsikan bahwa meski risiko perekonomian menurun, situasi belum sepenuhnya aman. Mereka memburu obligasi jangka pendek (meski tingkat imbal hasilnya rendah) ketimbang obligasi jangka panjang (yang menawarkan imbal hasil tinggi tapi dengan risiko jangka panjang lebih besar).

Pemicunya masih sentimen negatif dari dalam negeri berupa kenaikan angka kematian Covid-19, yang pada Jumat kemarin mencapai 115.096 korban jiwa. Indonesia kini berada di peringkat 10 terburuk dunia dalam jumlah kematian akibat pandemi tersebut.

Padahal, kabar bagus muncul dari Amerika Serikat (AS), di mana inflasi naik moderat yang sejalan dengan perkiraan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Oleh karenanya, opsi pengurangan pembelian obligasi atau fenomena tapering, kemungkinan belum diambil akan dalam waktu dekat.

Kebijakan tapering berimbas buruk terhadap pasokan likuiditas di pasar AS, sehingga berpeluang menghambat aliran dana asing ke pasar modal negara berkembang. Bahkan, capital outflow bisa terjadi jika kebijakan itu diambil berbarengan dengan kenaikan suku bunga acuan.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(ags/ags)

Demikian berita mengenai Pasar Obligasi Dihantam Aksi Jual, Cermati Pergerakannya!, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210814160532-17-268455/pasar-obligasi-dihantam-aksi-jual-cermati-pergerakannya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here