Home Bisnis MARKET PSSI Catat Pendapatan Usaha 1H21 Sebesar USD45,7 Juta

PSSI Catat Pendapatan Usaha 1H21 Sebesar USD45,7 Juta

63
0

Beritamu.co.idPT Pelita Samudera Shipping Tbk (IDX: PSSI), perusahaan penyedia logistik dan solusi transportasi laut terintegrasi pengangkutan batubara dan mineral, merilis Laporan Keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2021 (1H21).

Berlanjutnya pemulihan ekonomi global menyebabkan permintaan yang kuat untuk layanan logistik pada paruh pertama 2021.

Dalam situasi tersebut, Pelita Samudera Shipping menunjukkan kinerja keuangan yang luar biasa dengan semua segmen usaha menghasilkan pendapatan yang melebihi tahun sebelumnya.

Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Iriawan Alex Ibarat mengatakan, sepanjang semester I 2021 perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang solid, mencapai bahkan melebihi target usaha dan sukses mendiversifikasi usaha yang telah ditetapkan.

Tingginya permintaan batubara di pasar internasional termasuk China serta pasar domestik, telah meningkatkan permintaan sewa berjangka kapal kapal PSS untuk angkutan batubara yang turut berperan dalam peningkatan Laba Bersih Perseroan.

“Situasi ekonomi global akibat pandemi yang masih cukup menantang, memacu Perseroan untuk lebih adaptif dan tidak bertumpu pada pengangkutan batubara semata dalam melihat peluang usaha agar bisnis bisa berkelanjutan,” beber Iriawan, seperti dilansir dari siaran pers, Kamis (12/8).

Laba Bersih Periode Berjalan PSSI meningkat menjadi USD7,2 juta, naik 149% atau USD4,3 juta, dibandingkan Laba Bersih periode berjalan 6M-2020 sebesar USD2,9 juta.

Segmen Kapal Curah Besar (Mother Vessel) menyumbang laba USD3,5 juta, diikuti segmen Fasilitas Muatan Apung, Floating Loading Facility (FLF/FC) dengan USD2,4 juta, dan segmen kapal tunda & tongkang (TNB) dengan USD1,3 juta.

EBITDA hingga akhir Juni 2021 tercatat USD16,5 juta, naik 33% dari USD12,4 juta pada Semester 1 2020.

Faktor meningkatnya permintaan batubara ke China dan negara lain turut mendongkrak kinerja usaha Perseroan secara keseluruhan.

Lebih lanjut, Perseroan juga terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor pengangkutan non-batubara, seperti bauksit, dan nikel serta fokus pada keberlanjutan usaha, termasuk ekspansi lebih luas ke pasar internasional.

Sepanjang 6M 2021, Pelita Samudera Shipping membukukan Pendapatan Usaha (Revenue) sebesar USD45,7 juta, meningkat 29% atau USD10,1 juta dari USD35,5 juta pada periode yang sama tahun 2020.

Segmen TNB menyumbang pendapatan usaha tertinggi di Semester 1 2021 dengan total USD17,2 juta, meningkat 23% dari 6M-2020. USD4,5 juta di antaranya berasal dari pendapatan sewa berjangka (Time Charter) yang meningkat signifikan sebesar 1668% atau USD4,3 juta dibandingkan pendapatan TC Semester 1 2020 sebesar USD256 ribu.

Dengan utilisasi TNB yang dimanfaatkan untuk disewakan berjangka berimbas pada menurunnya jumlah volume angkut, namun utilisasi armada berhasil mencapai stabil tinggi di 93,7%.

Segmen MV turut berkontribusi signifikan dalam peningkatan pendapatan Semester 1 2021.

Total pendapatan usaha tercatat USD14 juta, naik 22% atau USD11,5 juta (YoY).  Dengan utilisasi mencapai 100%, semua MV milik Pelita Samudera telah disewakan untuk kontrak jangka panjang, menengah dan pendek guna melayani pasar domestik dan internasional.

Dua MV ukuran Supramax disewa berjangka untuk mengangkut batubara dari Kalimantan ke Sulawesi.

Sementara empat MV ukuran Handysize disewa berjangka untuk mengangkut batubara ke China, Jepang dan ekspansi ke CIS Rusia dan Teluk Persia. Total pendapatan dari sewa berjangka segmen MV tercatat USD9,6 juta, tertinggi dari segmen lainnya untuk pendapatan Time Charter.

Baca Juga :  Pajak Penghasilan Turun, ABMM Raup Laba USD225 Juta Pada Akhir September 2023

Pencapaian tersebut naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu, sebesar USD4,9 juta.

Segmen FLF/FC juga berkontribusi positif terhadap meningkatnya pendapatan Semester 1.

Berkat kontrak jangka panjang yang sebelumnya berhasil diamankan untuk 2021, hingga Juni total volume angkut mencapai 10,6 juta metrik ton, naik 47% atau 3,4 juta metrik ton dari Semester 1 2020.

Selain kargo batubara, di Semester 1 2021, FLF/FC juga tercatat mengangkut lebih dari 817 ribu metrik ton kargo bauksit dari wilayah Kalimantan.

Utilisasi FLF juga lebih baik 9,8% dari 63,6% di 6M-2020, menjadi 73,4% di Semester 1 2021. Total pendapatan dari segmen ini mencapai USD14,4 juta, mengalami kenaikan 44% dari USD10 juta Year-on-Year.

Dengan peningkatan pendapatan Perseroan, kenaikan beban pokok pendapatan diantaranya untuk biaya perbaikan, pembelian suku cadang kapal serta biaya sewa kapal.

Total beban pokok pendapatan di Semester 1 2021 tercatat USD32,5 juta, hanya mengalami peningkatan sebesar 13% atau USD3,9 juta dari periode yang sama 2020 sebesar USD28,7 juta.

Beban operasional meningkat 12% (YoY) dari USD2,8 juta menjadi USD3,1 juta untuk pengeluaran karyawan dan service fee.

Pada 6M 2021, Perseroan mencatat kinerja Keuangan Solid dengan Posisi Neraca Sehat di Tengah Pandemi.

Kas, setara kas dan aset keuangan lain Perseroan tercatat USD12,2 juta, naik 39% dari periode yang sama 2020.

Sebagain besar arus kas digunakan untuk pembayaran pinjaman bank dengan total USD10,2 juta. Serta pembayaran untuk pembelian dua tugboat, dan pemeliharaan aset sebesar USD5,2 juta.

Hingga 30 Juni 2021, Jumlah Aset lancar dan Aset tidak lancar Perseroan tercatat USD147,2 juta, tidak mengalami banyak perubahan dari 31 Desember 2020.

Nilai tersebut jauh di atas Total Liabilitas Perseroan, yakni sebesar USD47,9 juta.

Sementara Ekuitas Perseroan hingga Semester 1 2021 tercatat USD99,2 juta, naik 5% dari USD94 juta pada 31 Desember 2020 di antaranya berkat kenaikan Saldo laba sebesar 12% dari USD39,4 juta pada Semester 1 2020 menjadi USD44 juta pada Semester 1 2021.

Kenaikan Laba Bersih pada akhir Juni 2021 mengangkat Return on Invested Capital (ROIC) menjadi 5,74%, Return on Asset (ROA) 4,93%, dan Return on Equity (ROE) 7,31%.

Adapun sejak 2019, Pelita Samudera Shipping telah melakukan diversifikasi di luar sektor angkutan batubara.

“Untuk 2021, Perseroan menargetkan 30% pendapatan dari sektor non-batubara dan akan terus ditingkatkan. Saat ini kami terus mengembangkan portofolio diversifikasi kami,” tutur Iriawan.

Alex menambahkan, saat ini pemulihan kesehatan di masa Pandemi COVID-19 merupakan aspek utama dalam keseluruhan proses pemulihan ekonomi nasional.

“Sejak awal pandemi, Pelita Samudera terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif untuk memastikan sumber daya manusianya sehat,” jelasnya.

Program Vaksinasi di seluruh wilayah operasional dengan total hampir 100% karyawan telah divaksinasi dan seluruh kru kapal dalam tahap program vaksinasi.


https://pasardana.id/news/2021/8/13/pssi-catat-pendapatan-usaha-1h21-sebesar-usd45-7-juta/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here