SURABAYA – Sejak kecil Achmad Rebut, 41, diadopsi oleh orang Belanda. Ia pun dibawa ke negara bekas penjajah Indonesia itu.
Setelah dewasa Achmad Rebut baru paham kalau orang tuanya berasal dari Jawa Timur. Tepatnya Dusun Ngudi, Desa Sumberejo, Peterongan, Jombang. Meski dunia sedang diamuk pandemi Covid-19, Achmad Rebut tetap berkunjung ke Indonesia.
Rebut lalu menyewa salah satu kamar di Apartemen Metropolis, Jalan Raya Tenggilis, Surabaya. Sudah sekitar tiga bulan ia mencari informasi tentang keberadaan ayah dan ibu kandungnya.
Ia juga menjalin hubungan asmara dengan seorang perempuan lokal. Bahkan, sudah ada rencana melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat.
Namun, takdir berkata lain. Achmad Rebut ditemukan tewas, Rabu sore (11/8) di kamarnya. Laki-laki yang tercatat sebagai warga Dusun Ngudi, Desa Sumberejo, Peterongan, Jombang, itu meninggal dunia karena sakit TBC yang dideritanya.
Kanit Reskrim Polsek Tenggilis Mejoyo Ipda Amiril mengatakan, awalnya ada laporan penemuan jenazah seorang laki-laki di sebuah apartemen. Polisi lalu menurunkan Tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk identifikasi. Dari hasil identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Alias meninggal dunia secara wajar.
“Dugaan korban meninggal dunia karena sakit TBC,” ungkap Amiril, kemarin (12/8).
Mantan Panit Reskrim Polsek Wonokromo ini menjelaskan, dari keterangan kekasihnya, korban menderita TBC sudah lama. Di apartemen tersebut korban tinggal sendiri sudah tiga bulan. Dia hendak mencari orang tua kandung di Jawa Timur.
“Sejak kecil korban diadopsi orang Belanda. Dia juga sudah kenal dengan kekasihnya dan berencana menikah beberapa bulan ke depan,” tandas Amiril.
Sumber : https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2021/08/13/282093/jauh-jauh-dari-belanda-cari-ortu-kandung-malah-tewas-di-apartemen