Jakarta – Tidak ada yang sakral di internet. Mungkin Anda belum menonton WandaVision atau bahkan Loki. Tapi kalau Anda pecinta Marvel Cinematic Universe (MCU) dan mengikuti berita-beritanya, Anda pasti tahu bahwa ending serial Loki menunjukkan bahwa garis waktu sekarang menjadi berantakan. Selamat datang multiverse. Ide ini mungkin akan dieksplor lebih matang di film Doctor Strange berikutnya tapi untuk persiapan MCU sudah merilis What If…?, sebuah animasi yang (sesuai judulnya) memberikan gambaran apa yang terjadi jika sebuah kejadian berubah.
Dipersembahkan dalam sebuah antologi (tiap episode beda cerita) yang dibuat oleh A. C. Bradley, episode pertama What If…? berjudul “What If… Captain Carter Were The First Avenger?”. Tentu saja sesuai dengan judulnya, episode ini mengajak kita balik ke era perang dunia kedua seperti Captain America: The First Avenger, hanya saja kali ini dengan twist.
Secara keseluruhan episode pertama What If…? cukup berhasil dalam menggambarkan konsep utamanya. Dalam versi animasi ini, saat Steve Rogers (disuarakan oleh Josh Keaton) sudah siap untuk diberikan serum, Peggy memutuskan tetap berada di ruangan sehingga dia mempunyai kesempatan untuk melawan ketika Hydra mengebom laboratorium. Dengan waktu yang sangat terbatas, Peggy Carter (disuarakan oleh Hayley Atwell) akhirnya menggantikan Steve Rogers dan jadilah… Captain Carter.
Yang paling menarik dari episode ini tentu saja melihat bagaimana laki-laki berkuasa melihat seorang Agent Carter menjadi sosok yang kuat. Bosnya, Colonel John Flynn (disuarakan oleh Bradley Whitford), terus-terusan merendahkannya hanya karena Agent Carter adalah seorang perempuan. Komen-komen misoginis dari Colonel John Flynn ini tidak berhenti bahkan sampai Agent Carter berhasil menyelesaikan teka-teki dari musuh. Ketika Agent Carter mengatakan, “Anda harus bersyukur ada di ruangan ini,” dalam sebuah adegan, saya ikut bersorak gembira.
Yang juga menyenangkan dari episode pertama What If…? ini adalah hubungan antara Carter dan Rogers. Episode ini ternyata cukup menggemaskan dan romantis meskipun durasinya hanya setengah jam dan banyak waktu digunakan untuk adegan aksi. Steve Rogers, yang memang digambarkan sebagai orang baik-baik, tentu saja tidak ada masalah dengan Carter sebagai penggantinya. Dinamika keduanya malah justru makin menarik karena dua-duanya lebih berani untuk membuka diri.
Walaupun What If…? adalah sebuah serial animasi tapi jangan khawatir dengan bagian aksinya. Adegan aksi dalam What If…? sangat seru dengan visual yang memanjakan mata. Dalam sebuah adegan aksi yang seru tapi juga kekonyolan, Anda akan diajak melihat Captain Carter beraksi bersama Steve Rogers dalam robot Iron Man veri jadul. Bucky (disuarakan oleh Sebastian Stan) yang menonton ini hanya terkaget-kaget dan ini menjadi salah satu momen kocak dalam episode pertama What If…? ini.
Sisa dari episode pertama What If…? masih mengikuti beat dari film Captain America: The First Avenger tapi dengan banyak perubahan. Adegan kereta yang legendaris itu ada. Dan ending dimana Agent Carter muncul lagi tapi 70 tahun kemudian juga ada, dengan twist yang menarik. Secara keseluruhan, episode pertama What If…? adalah sebuah entertainment solid. Serial ini bisa ditonton semua umur dan pengalaman menonton Anda akan lebih nikmat lagi kalu Anda sudah menonton film aslinya.
What If…? dapat disaksikan di Disney+ Hotstar
Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.
Demikian berita mengenai
Bagaimana Jika Agent Carter Menggantikan Captain America , ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://hot.detik.com/movie/d-5678596/bagaimana-jika-agent-carter-menggantikan-captain-america