Jakarta, BeritaMu.co.id – Nilai tukar rupiah membukukan pelemahan 4 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (10/8/2021). Tetapi pelemahan rupiah di pekan ini masih tipis-tipis saja.
Isu tapering (pengurangan pembelian aset oleh bank sentral AS, The Fed) masih membuat rupiah kesulitan untuk menguat.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,07% di Rp 14.370/US$, kemudian melemah hingga 0,24% ke Rp 14.395/US$.
Di akhir perdagangan, rupiah berada di Rp 14.380/US$, melemah 0,14% di pasar spot. Sementara kemarin, Mata Uang Garuda melemah 0,07%.
Sentimen positif sebenarnya datang dari dalam negeri. Kemarin malam, pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali hingga 16 Agustus mendatang. Sementara di luar Jawa-Bali diperpanjang selama dua 2 pekan.
Meski demikian, pemerintah juga melakukan pelonggaran untuk PPKM Jawa-Bali.
“Pemerintah akan melakukan uji coba pembukaan secara gradual untuk mal, pusat perbelanjaan di (daerah) level 4 dengan memperhatikan implementasi protokol kesehatan,” ujar Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan dalam taklimat media, Senin (9/8/2021).
Menurut dia, uji coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal akan dilakukan di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya dengan kapasitas pengunjung 25%. Uji coba berlangsung sepekan ke depan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Dengan kembali dibukanya mal, roda bisnis bisa berputar lebih kencang, dan perekonomian bisa membaik. Tetapi rupiah masih belum mampu bangkit pada hari ini. Sebabnya, dolar AS yang masih kuat ditopang spekulasi tapering atau pengurangan program pembelian aset (quantitative easing/QE) di tahun ini oleh bank sentra AS (The Fed).
Wakil ketua The Fed, Richard Clarida, pada pekan lalu mengindikasikan tapering bisa dilakukan di tahun ini, dan suku bunga akan dinaikkan pada awal 2023.
“Anda duduk di sini dan melihat inflasi sudah jauh di atas target dan pasar ketenagakerjaan terus membaik menuju level pra-pandemi. Menurut saya, ini terdengar seperti kami harus bersiap (melakukan tapering),” kata Richard Clarida, Wakil Ketua The Fed, dala wawancara bersama Washington Post.
Sejak saat itu, rupiah terus mengalami pelemahan hingga 4 hari berturut-turut.
Pernyataan Clarida kemudian didukung rilis data tenaga kerja AS yang menunjukkan perbaikan lebih lanjut. Departemen Tenaga Kerja AS Jumat lalu melaporkan sepanjang bulan Juli perekonomian AS mampu menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP) sebanyak 943.000 orang, lebih tinggi dari hasil polling Reuters 880.000 orang.
Sementara tingkat pengangguran juga turun menjadi 5,4% dari bulan Juni 5,9%, dan lebih tajam dari prediksi 5,7%. Selain itu, rata-rata upah per jam juga mencatat pertumbuhan 0,4% dari bulan sebelumnya.
Kemarin, giliran Presiden The Fed Atalanta, Raphael Bostic mengatakan ia melihat kemungkinan tapering dilakukan di kuartal IV-2020 atau sekitar bulan Oktober-Desember.
Tetapi Bostic juga tidak menutup kemungkinan tapering terjadi lebih cepat jika data tenaga kerja AS menunjukkan kemajuan seperti di bulan Juli yang berkelanjutan.
Meski demikian, dolar AS juga masih belum mampu melaju kencang, sebab kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) kembali menanjak di Amerika Serikat.
Penambahan kasus harian dan tingkat keterisian rumah sakit di AS kini naik ke level tertinggi dalam 6 bulan terakhir. Virus corona varian delta menjadi pemicu peningkatan tersebut.
Alhasil, laju kenaikan dolar AS tidak sebesar Kamis lalu, dan melemah tipis-tipis di pekan ini.
“Pasar sedang melihat dua hal, pasar tenaga kerja yang membaik, dan kenaikan virus corona varian delta,” kata Adam Button, kepala analis valuta asing di Forexlive di Toronto, sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (9/8/2021).
“Saya akan mengatakan pasar kin menahan diri dan melihat seberapa cepat corona delta mampu diredam,” tambahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai Tapering Lagi, Tapering Lagi! Rupiah Melemah 4 Hari Beruntun , ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210810153251-17-267567/tapering-lagi-tapering-lagi-rupiah-melemah-4-hari-beruntun