Jakarta, BeritaMu.co.id – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), salah satu perusahaan yang juga aktif berinvestasi pada perusahaan startup, memberi sinyal adanya pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Indonesia dan luar negeri alias dual listing, dari salah satu portofolio investasinya.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya mengatakan perusahaan terus mendukung pengembangan startup atau perusahaan rintisan yang diinvestasikannya melalui MDI Ventures ini.
“Dalam waktu dekat mudah-mudahan akan menyusul startup portofolio MDI lainnya yang melakukan IPO di bursa dalam dan luar negeri,” kata Budi dalam siaran persnya, Senin (9/8/2021).
Memang belum jelas siapa perusahaan yang dimaksud oleh Telkom untuk melakukan dual listing ini. Namun seperti diketahui, salah satu portofolio investasi Telkom yang saat ini sudah menjadi unicorn atau perusahaan rintisan dengan valuasi US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun adalah Gojek Indonesia, yang tergabung dalam grup GoTo (gabungan Gojek dan Tokopedia).
Grup GoTo dikabarkan sedang berdiskusi dengan investor untuk mengumpulkan dana sebesar US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 29 triliun (asumsi kursi Rp 14.500/US$) dalam proses IPO di Indonesia dan Amerika Serikat (AS), atau bursa Wall Street (kemungkinan di Bursa Nasdaq).
Melansir sumber Bloomberg, perusahaan hasil sinergi unicorn raksasa penyedia jasa ride-hailing Indonesia Gojek dan e-commerce Tokopedia pada Mei lalu ini, telah memulai proses penggalangan dana US$ 1 miliar hingga US$ 2 miliar.
“Adapun valuasi pasar nantinya akan mencapai antara US$ 25 miliar dan US$ 30 miliar,” kata sumber yang menolak disebutkan identitasnya, dikutip BeritaMu.co.id.
Valuasi itu setara dengan Rp 363 triliun hingga Rp 435 triliun. Pihak GoTo hingga kini belum memberikan informasi berkaitan dengan kabar ini.
Sumber Bloomberg tersebut mengatakan, GoTo sedang merencanakan IPO di bursa saham lokal tahun ini sebelum nantinya melantai di bursa AS alias Wall Street. Disebut bahwa perundingan sedang berlangsung dan rincian rencana penggalangan dana GoTo masih bisa berubah.
Sementara itu, perwakilan GoTo menolak berkomentar terkait hal ini.
Sebelumnya, CEO GoTo Group, Andre Soelistyo menjelaskan jika grup tersebut memiliki valuasi US$ 18 miliar berdasarkan putaran pendanaan terakhir masing-masing perusahaan.
Dalam konferensi pers akuisisi operasional Gojek di Thailand oleh AirAsia Group lewat AirAsia Digital, BeritaMu.co.id bertanya kepada CEO Gojek Kevin Aluwi soal apakah langkah pengalihan bisnis Gojek di Thailand menjadi satu strategi meningkatkan valuasi jelang IPO GoTo.
Kevin menegaskan strategi itu tidak secara langsung tetapi selaras.
“Saya ingin mengatakan, ini tidak secara langsung [soal naikkan valuasi], memang IPO adalah rencana yang sejalan dari upaya kami untuk mengembangkan bisnis dalam jangka panjang, ini keputusan yang kami buat atas dasar komitmen dalam mendukung sumber daya serta leadership yang ada saat ini,” katanya dalam konferensi pers global AirAsia-Gojek pada Rabu, secara virtual (7/7/2021).
Kredivo
Di sisi lain, Telkom juga buka suara soal rencana IPO dari Kredivo, salah satu portofolio MDI Ventures.
Kredivo, platform pembayaran keuangan digital berbasis kredit, memang baru saja mengumumkan rencananya untuk menjadi perusahaan publik di Wall Street.
Rencana besar Kredivo akan diawali dengan langkah merger bersama anak perusahaan Victory Park Capital (VPC), perusahaan global investment yang berkantor pusat di Chicago. Dengan nilai ekuitas yang diprediksi akan mencapai US$ 2,5 miliar, maka Kredivo memasuki era baru sebagai unicorn.
MDI Ventures, anak usaha Telkom melakukan pendanaan di Kredivo sejak 2018, dilanjutkan dengan pendanaan kedua pada tahun berikutnya bersama Telkomsel Mitra Inovasi (TMI).
Adapun nilai investasi saat itu sekitar 8% dari total pendanaan putaran pertama yang dilakukan MDI Ventures.
Dengan nilai ekuitas Kredivo yang diprediksi setelah menjadi perusahaan publik nantinya, nilai investasi MDI Ventures di Kredivo diperkirakan akan menghasilkan capital gain yang signifikan.
“TelkomGroup menyambut baik dan turut bangga atas rencana besar yang dicanangkan Kredivo untuk menjadi perusahaan publik sekaligus sebagai unicorn,” kata Budi Setyawan Wijaya.
MDI Ventures merupakan entitas anak usaha Telkom Group yang bergerak di bidang corporate venture capital dengan aktivitas bisnisnya terdiri dari investing – synergy – portfolio management – value creation dan fundraising.
Di tahun 2020, MDI Ventures berinvestasi pada 15 startup baru yang tersebar di 4 negara, sehingga total MDI telah berinvestasi di lebih dari 50 startup di Indonesia dan global di lebih dari 12 negara.
“Investment di Kredivo adalah salah satu contoh hasil yang paling ideal untuk investment kami. Kredivo tidak hanya berhasil memberikan capital gain yang berkali-kali lipat untuk investment kami, tapi juga berhasil menghasilkan berbagai proyek synergy yang successful, memberikan value ke Telkom serta mempercepat performansi Kredivo,” kata CEO MDI Ventures Donald Wihardja.
[]
(…)
Demikian berita mengenai ‘Kode Keras’ Telkom: GoTo IPO di Bursa RI & Wall Street?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210809130002-17-267198/kode-keras-telkom-goto-ipo-di-bursa-ri-wall-street