Jakarta, BeritaMu.co.id – Nilai tukar dolar Singapura sedang jeblok melawan rupiah sepanjang pekan ini. Pada perdagangan Rabu (4/7/2021) dolar Singapura bahkan menyentuh level terendah dalam lebih dari 5 bulan terakhir.
Melansir data Refinitiv, pagi ini dolar Singapura melemah 0,15% ke Rp 10.592,59/SG$. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 26 Februari lalu. Sementara dalam 2 hari terakhir, Mata Uang Negeri Merlion ini melemah 0,41% dan 0,2%.
Dolar Singapura sebelumnya diprediksi menjadi mata uang yang unggul di Asia Tenggara, sebab vaksinasi virus corona yang dilakukan dengan cepat, serta inflasi yang tinggi.
Selain itu, dolar Singapura juga dikatakan mendapat keuntungan sebab dianggap sebagai aset yang lebih aman ketimbang mata uang emerging market.
“Dolar Singapura akan mendapat keuntungan karena dianggap safe haven ketimbang mata uang emerging market. Program vaksinasi yang efisien di Singapura seharusnya membuat perekonomiannya berputar lebih kencang,” kata Eugenia Fabon Victorino kepala strategi Asia di Skandinaviska Enskilda Banken Singapura, sebagaimana dilansir The Straits Times, Senin (19/7/2021).
Namun, belakangan ini dolar Singapura justru terus tertekan melawan rupiah. Sebabnya, Pemerintah Singapura kembali menerapkan pengetatan pembatasan sosial, yang dimulai pada 22 Juli hingga 18 Agustus mendatang. Negeri Merlion juga menghadapi kenaikan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19).
Di sisi lain, aliran modal juga cukup deras masuk ke Indonesia yang membuat rupiah perkasa. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Senin lalu di pasar obligasi aliran modal asing tercatat masuk sekitar Rp 1 triliun.
Hal tersebut terlihat dari kepemilikan asing yang naik menjadi Rp 966,7 triliun, dari posisi Jumat lalu sebesar Rp 965,78 triliun.
Kemudian di pasar primer, penawaran yang masuk (incoming bids) dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilakukan pemerintah kemarin sebesar Rp 107,8 triliun, lebih tinggi dari lelang sebelumnya Rp 95,6 triliun, sekaligus menjadi rekor tertinggi kedua sepanjang sejarah penerbitan SUN.
Dari incoming bids tersebut, yang dimenangkan oleh pemerintah sebesar Rp 34 triliun, lebih tinggi dari target indikatif Rp 33 triliun.
Selain itu, tingkat partisipasi investor asing juga meningkat di lelang kemarin, yakni sebesar 11,6% dari sebelumnya 7,6%. Tingginya minat terhadap obligasi Indonesia menjadi indikasi adanya aliran modal masuk ke dalam negeri, yang membuat rupiah perkasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai Masih Simpan Dolar Singapura? Jeblok ke Bawah Rp 10.600 nih, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210804110613-17-265987/masih-simpan-dolar-singapura-jeblok-ke-bawah-rp-10600-nih