Jakarta, BeritaMu.co.id – Nilai tukar rupiah menguat cukup tajam 0,28% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.420/US$ pada perdagangan Senin kemarin. Terpuruknya dolar AS mampu dimanfaatkan rupiah untuk menguat, meski data ekonomi dari dalam negeri sudah menunjukkan pelambatan akibat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin malam mengumumkan perpanjangan PPKM level 4 hingga 9 Agustus mendatang. Artinya, hampir setengah kuartal III-2021 dilakukan pembatasan sosial yang ketat, sehingga berisiko membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali berkontraksi.
Kemarin ISH Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dilihat dari purchasing managers’ index (PMI) merosot ke level 40,1 dari sebelumnya 53,4. Ini merupakan kali pertama PMI manufaktur mengalami kontraksi setelah sebelumnya berekspansi dalam 8 bulan beruntun.
Industri manufaktur merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB) Indonesia dari sisi lapangan usaha. Tahun lalu, kontribusi industri pengolahan terhadap PDB adalah 19,88%. Sehingga kontraksi sektor manufaktur tentunya akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan PDB.
Sementara itu indeks dolar AS kemarin kemarin turun 0,14% setelah ambrol 0,8% sepanjang pekan lalu. Pagi ini, Selasa (3/8/2021) indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut turun lagi 0,02%, yang tentunya bisa dimanfaatkan rupiah untuk kembali menguat.
Secara teknikal, rupiah sukses break out batas bawah pola Rectangle di Rp 14.450/US$.
Pola tersebut sudah terbentuk sejak akhir Juni lalu, artinya selama 1 bulan rupiah bergerak di dalam Rectangle, sehingga penembusan salah satu batasnya menjadi penting menentukan kemana rupiah melangkah.
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv
Batas atas pola tersebut berada di kisaran Rp 14.550/US$, artinya ada jarak Rp 100 dari batas bawah. Jika rupiah mampu bertahan di bawahnya, maka ada peluang penguatan sebesar Rp 100 dari batas bawah, atau ke Rp 14.350/US$.
Meski demikian, rupiah akan menghadapi support kuat di Rp 14.400/U$ yang berada di kisaran rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), jug dekat dengan MA 100.
Kemampuan menembus support tersebut akan memperbesar peluang rupiah ke Rp 14.350/US$.
Namun jika kembali ke atas Rp 14.450/US$, rupiah akan kembali bergerak sideways dalam pola Rectangle.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai Tembus Pola Rectangle, Rupiah Punya Peluang ke Rp 14.350/US$, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210803074534-17-265620/tembus-pola-rectangle-rupiah-punya-peluang-ke-rp-14350-us-