Home Bisnis RBA Lakukan ‘Tapering’, Kurs Dolar Australia Berbalik Menguat

RBA Lakukan ‘Tapering’, Kurs Dolar Australia Berbalik Menguat

47
0
Wow! Dolar Singapura Bakal Lebih Mahal dari Dolar Australia

Jakarta, BeritaMu.co.id – Nilai tukar dolar Australia berbalik menguat melawani rupiah pada perdagangan Selasa (3/8/2021) setelah pengumuman kebijakan bank sentralnya (Reserve Bank of Australia/RBA).

RBA kali ini menegaskan tetap akan melakukan “tapering” meski banyak yang memprediksi perekonomian Australia akan melambat.

Melansir data Refinitiv, pagi tadi dolar Australia sempat merosot 0,5% sebelum berbalik menguat 0,4%. Pada pukul 13:18 WIB, dolar Australia berada di Rp 10.626,96/AU$, atau menguat 0,13% di pasar spot.

RBA sebenarnya sudah mengumumkan akan mengurangi atau “tapering” nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) pada rapat kebijakan moneter bulan lalu. Tetapi banyak yang memprediksi hal tersebut akan dipertimbangkan kembali, sebab perekonomian Australia terancam melambat.

Guna memacu perekonomian, RBA saat ini memberikan stimulus melalui QE senilai AU$ 5 miliar per pekan yang berakhir pada September. Pada bulan lalu, RBA memutuskan memperpanjang program tersebut tetapi nilainya dikurangi menjadi AU$ 4 miliar per pekan.

“Media terpercaya melaporkan jika RBA akan memikirkan kembali pengurangan nilai QE sebab beberapa kota besar masih melakukan lockdown. Semakin lama lockdown, maka QE saat ini senilai AU$ 5 miliar sepertinya akan diperpanjang hingga beberapa bulan ke depan,” kata Richard Franulovich, kepala strategi di Westpac, sebagaimana dilansir poundsterling live.

Baca Juga :  Trader Happy, IHSG Sepekan Cuan! Asing Masuk Rp 2 T

Meski demikian, pada rapat kebijakan kali ini, RBA menegaskan tetap akan mengurangi nilai QE.

Dalam pernyataannya usai pengumuman tersebut, Gubernur RBA, Philip Lowe, menunjukkan sikap optimsme terhadap perekonomian Australia, meski juga menyatakan pertumbuhan ekonomi akan melambat di kuartal III-2021.

“Penyebaran terbaru virus corona mengganggu pemulihan ekonomi, dan produk domestik bruto (PDB) akan turun di kuartal III,” kata Lowe sebagaimana dilansir Business Times.
“Berdasarkan pengalaman kita saat ini, ketika penyebaran virus corona berhasil diredam, maka perekonomian akan segera bangkit,” tambahnya.

RBA hari ini juga mempertahankan suku bunga di rekor terendah 0,1%, dan memproyeksikan baru akan dinaikkan di tahun 2024, ketika inflasi mencapai target 2%-3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[]

(pap/pap)

Demikian berita mengenai RBA Lakukan ‘Tapering’, Kurs Dolar Australia Berbalik Menguat, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210803133047-17-265727/rba-lakukan-tapering-kurs-dolar-australia-berbalik-menguat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here