Jakarta, BeritaMu.co.id – Mayoritas bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Selasa (3/8/2021), di tengah pelemahan tipis bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (2/8/2021).
Indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,7%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,45%, Shanghai Composite China berkurang 0,66%, dan Straits Times Singapura terpangkas 0,37%.
Sementara untuk indeks KOSPI Korea Selatan dibuka naik tipis 0,06%. Namun selang satu jam kemudian, KOSPI cenderung bergerak stagnan.
Dari Korea Selatan, data sementara pertumbuhan ekonomi Negeri Ginseng pada kuartal kedua tahun 2021 telah dirilis pada pagi hari ini.
Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan pada kuartal II-2021 tumbuh menjadi 5,9% secara tahunan (year-on-year/YoY), dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 1,9%.
Sementara secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ), PDB Negeri Ginseng pada kuartal II-2021 tercatat turun menjadi 0,7%, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 sebesar 1,7%.
Beralih ke Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama di bursa Wall Street ditutup cenderung melemah tetapi dalam rentang tipis. Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 turun masing-masing 0,28% dan 0,18%, tetapi Nasdaq Composite masih bisa menguat 0,06%.
Sepertinya investor di Wall Street dilanda dilema merespons perkembangan terkini yang positif dan negatif secara bersamaan. Dari kabar buruk, ada tendensi proses pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam mulai mentok.
Pemulihan ekonomi yang bermasalah itu tercermin dari aktivitas manufaktur yang melambat. Pada Juli 2021, Intitute of Supply Management (ISM) melaporkan aktivtas manufaktur yang diukur dengan purchasing managers’ index (PMI) berada di 59,5. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 60,9.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di atas 50, artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi.
Memang benar PMI manufaktur AS masih di atas 50, bahkan lumayan jauh di atas 50. Ini menunjukkan industriawan Negeri Adikuasa masih melakukan ekspansi.
Namun laju ekspansi itu mulai melambat dibandingkan Juni 2021. Bahkan PMI manufaktur AS turun dalam dua bulan beruntun.
Sepertinya pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kembali ‘menghantui’ kehidupan warga Negeri Adidaya.
Per 1 Agustus 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan total pasien positif corona di AS berjumlah 34,77 juta orang. Bertambah 107.367 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus harian tertinggi sejak 22 Juli 2021.
Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 77.631 orang per hari. Lebih tinggi ketimbang rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 71.476 orang setiap harinya.
Namun di sisi lain, ada berita baik. Senat AS mengajukan proposal stimulus infrastruktur senilai US$ 1 triliun.
Jumlah tersebut terdiri dari US$ 550 miliar pembangunan proyek baru mulai dari jalan, jalur kereta api, stasiun pengisian daya kendaraan listrik, jaringan internet berkecepatan tinggi, dan jalur pipa air, serta US$ 450 miliar dari berbagai proyek yang sudah disetujui sebelumnya.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Alert! Bursa Asia Merah Membara, Khawatir IHGS Bakal Tertular, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210803083521-17-265632/alert-bursa-asia-merah-membara-khawatir-ihgs-bakal-tertular