Jakarta, BeritaMu.co.id – Indonesia Small Medium Entreprises (ISME) mengungkapkan selama ini Indonesia belum memiliki branding yang jelas ketika masuk ke pasar Inggris Raya. Akibatnya produk Indoensia hingga saat ini masih kurang dikenal di negara tersebut. Chairman Of ISME UK Enggi Holt mengatakan masih sektor kuliner, kebudayaan, kesenian, dan kerajinan berpotensi diperkenalkan di pasar Inggris karena selama ini belum optimal.
“Kalau dilihat tren dan kesempatannya sangat besar tinggal harus mengetahui pasar di Inggris raya ini sukanya apa, karena masalahnya Indonesia belum memiliki brand yang jelas. Bagi kami yang menjual produk Indonesia harus dengan kreativitas diri menyampaikan produk yang kami jual, karena kebanyakan belum familiar,” ujar Enggi dalam UK SME’S Business Summit 2021, Kamis (29/7/2021).
UKM Diaspora yang ada di Inggris raya menurutnya bisa menjadi pintu masuk bagi UMKM domestik untuk masuk kesana. Dia pun mengharapkan adanya dukungan dari sisi regulasi yang bisa didorong oleh pemerintah agar produk Indonesia dapat bersaing secara harga.
“Banyak G2G policy yang berbelit sehingga harga di tempat tujuan tidak bisa bersaing. Kami memohon pemerintah bantu kami agar ketika kami promosi barang dan jasa dengan catatan barang ini belum dikenal grass root, sehingga kami butuh dukungan agar bisa bersaing secara harga,” ujarnya.
Saat ini masyarakat Inggris juga banyak yang mencari makanan khas di luar negaranya. Sayangnya, potensi besar ini masih sulit digarap secara maksimal karena keterbatasan bahan baku seperti bumbu-bumbu segar untuk membuat makanan khas Indonesia.
“Kami ingin memperkenalkan makanan Indonesia bukan hanya rendang dan sate, tapi kendalanya sulit mendapatkan bumbu segar dari Indonesia. Sehingga ketika kami mempromosikan makanan Indonesia, hanya terbatas pada bumbu yang tersedia di Inggris,” kata Enggi.
Untuk memperkenalkan kuliner khas Indonesia ke masyarakat Inggris diperlukan edukasi dan juga pengenalan terhadap bahan yang digunakan. Jika nantinya produk kuliner tersebut sudah dikenal oleh pasar di Inggris maka UMKM Indonesia pun memiliki kesempatan besar untuk memasarkan produknya.
“Harus dipikirkan apakah barang-barang tersebut mampu sustainable. Yang sering terjadi pada pengiriman pertama oke, tapi ketika pengiriman kedua dan ketiga kualitas produk menurun atau UMKM tersebut tidak bisa memenuhi kapasitasnya. Jadi ini perlu dipikirkan oleh UMKM ketika mau masuk pasar Inggris,” pungkasnya.
[]
(rah/rah)
Demikian berita mengenai Diaspora RI Ungkap Masalah UMKM Sulit Tembus Pasar Inggris, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210730111249-17-264837/diaspora-ri-ungkap-masalah-umkm-sulit-tembus-pasar-inggris