
Jakarta, BeritaMu.co.id – Manajemen emiten perbankan BUMN yang fokus pada kredit korporasi, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengungkapkan pengguna aplikasi layanan digital Livin’ by Mandiri hingga Juni 2021 sebesar 7,8 juta nasabah dengan nilai transaksi finansial sebesar Rp 728,9 triliun.
Nilai transaksi finansial pada 6 bulan tersebut tumbuh 59% secara year on year (YoY) pada periode Januari-Juni 2021.
Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, mengatakan dari sisi nasabah perorangan di BMRI, perseroan menghadirkan layanan apps Livin’ by Mandiri yang akan menjadi layanan finansial super app.
“Saat ini layanan tersebut telah memiliki fitur baru, auto debet BPJS, bayar pajak, bayar Samsat, cek history transaksi, e-money dan sebagainya,” kata Ahmad, dalam konferensi pers virtual, kinerja keuangan semester I-2021, di Jakarta, Kamis (29/7).
“Sampai Juni 2021 transaksi nasabah melalui apps Livin terus tumbuh seiring dengan berubahnya perilaku konsumen yang menggunakan channel digital. Secara highlight kinerjanya, nilai transaksi mencapai Rp 388 triliun di Q2-2021 melebihi nilai transaksi ATM yang Rp 210 triliun,” jelasnya.
Kemudian, tren kenaikan juga terjadi dalam hal frekuensi transaksi apss sebanyak 284 juta transaksi di kuartal II-2021, melebihi frekuensi transaksi di ATM sebanyak 279 juta transaksi.
“Pengguna apps Livin’ by Mandiri sampai Juni 2021 7,8 juta tumbuh 45% yoy dengan nilai transaksi Rp 729 triliun atau tumbuh 59% yoy,” jelasnya.
Dari sisi nasabah korporasi, Ahmad menjelaskan bahwa dalam mendukung agar Bank Mandiri menjadi mitra keuangan bagi nasabah korporasi, perseroan melakukan pengembangan digital untuk segmen wholesale melalui Mandiri Cash Management, Mandiri Financial Supply Chain Management dan Mandiri Online Custody.
“Sampai Juni 2021, kami memberikan layanan digital 316.000 nasabah perusahaan dengan transaksi sebesar Rp 5.615 T tumbuh 33,4% yoy,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, mengatakan Bank Mandiri akan fokus memacu inovasi digital untuk meningkatkan akses nasabah kepada layanan dan produk perbankan.
Harapannya, inisiatif ini dapat mendukung upaya memperkuat konsumsi rumah tangga dalam rangka pemulihan ekonomi nasional serta meningkatkan kinerja keuangan perseroan.
Pihaknya telah menyusun strategi pengembangan inovasi digital perseroan dalam memenuhi kebutuhan layanan keuangan nasabah, baik perusahaan maupun individual.
“Bagi nasabah retail, kami telah mengenalkan Livin’ by Mandiri yang akan dikembangkan menjadi super app yang dapat memberi nasabah akses lebih luas ke produk dan layanan Mandiri Group,” katanya.
“Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah wholesale, kami tengah mengembangkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan transaksional, di mana nantinya solusi transaksi nasabah wholesale akan menjadi terintegrasi ke dalam satu platform yang rencananya akan diluncurkan pada kuartal IV tahun ini,” ungkap Darmawan.
Pihaknya sejauh ini cukup bersyukur dengan pencapaian ekspansi perbankan digital yang dilakukan Bank Mandiri. Buktinya, pengguna aplikasi Livin’ By Mandiri hingga Juni 2021 tercatat sebesar 7,8 juta nasabah dengan nilai transaksi finansial yang dibukukan mencapai sebesar Rp 728,9 triliun tumbuh 59% secara year on year (YoY) pada periode Januari-Juni 2021.
Peningkatan tersebut salah satunya disebabkan oleh tren transaksi nasabah yang sudah mulai beralih menuju layanan Livin’ by Mandiri.
Tercermin dari frekuensi transaksi nasabah melalui aplikasi Livin’ By Mandiri sepanjang Semester I 2021 yang mencapai 434,9 juta transaksi atau tumbuh 65% secara YoY.
Selain Livin’ by Mandiri, salah satu inisiatif unggulan lainnya adalah dukungan program Open Banking melalui Mandiri API (Application Programming Interface) yang memungkinkan kolaborasi antara platform pelaku bisnis dan layanan Bank Mandiri secara seamless.
Contoh layanan yang sangat populer diantaranya adalah transaksi top up mandiri emoney, inquiry, transfer antar rekening, pinjaman digital, dan pembayaran secara direct debit di jaringan partner e-commerce dan e-wallet.
Layanan yang sudah tersedia sejak tahun 2018 dan terus dikembangkan melalui marketplace https://developer.bankmandiri.co.id ini sudah diadopsi oleh lebih dari 400 partner.
Hingga kuartal II 2021 jumlah transaksi melalui Mandiri API meningkat secara signifikan sebesar 136% YoY dengan nilai transaksi yang tumbuh lebih dari 2 kali lipat YoY.
Kinerja
Di semester I-2021, perseroan laba bersih tumbuh 21,45% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 12,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 10,29 triliun.
Kenaikan laba bersih ini terutama disokong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50% YoY menjadi Rp 35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27% YoY menjadi Rp 15,94 triliun.
“Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa permintaan masih ada diharapkan akan terus meningkat. Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” kata Darmawan.
Hingga Juni 2021, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 2.426 kantor cabang dan 1.686 jaringan mikro yang terdiri dari unit dan kios mikro.
Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 13.102 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/ Plus, Electronic Data Capture (“EDC”), serta jaringan e-banking yang meliputi Mandiri Online, SMS Banking, dan Call Center 14000.
[]
(…)
Demikian berita mengenai Genjot Digital, Transaksi Livin’ by Mandiri Tembus Rp 729 T, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210729153459-17-264655/genjot-digital-transaksi-livin-by-mandiri-tembus-rp-729-t