Jakarta, BeritaMu.co.id – Manajemen bank BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), menyebutkan hingga akhir tahun masih akan mempertahankan rencana bisnis bank (RBB) yang telah ditetapkan sejak awal tahun.
Namun, dengan adanya penerapan Pemberlakuan Pembahasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau PPKMĀ Level 4, perusahaan memilih sektor-sektor yang memiliki tingkat pertumbuhan yang masih baik.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan target pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun ini tidak direvisi, yakni pada angka 6% secara tahunan. Namun, perusahaan akan selektif dalam memilih sektor yang disasar, sesuai dengan wilayah penyaluran.
“Walaupun target tumbuh di atas 6% dan diharapkan bisa lebih tinggi dengan melihat sampai semester I, dengan memilih sektor yang pulih dan lihat wilayah yang aktivitas ekonominya ada output yang kita dukung dan dapat berikan kontribusi pada pemulihan ekonomi dan berikan dampak kinerja Bank Mandiri ke depan,” kata Darmawan dalam konferensi pers kinerja semester I secara virtual, di Jakarta, Kamis (29/7/2021).
Lebih lanjut, dalam kesempatan yang saham, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan sektor yang dibidik saat ini adalah sektor memiliki pertumbuhan tinggi secara nasional, seperti pertanian dan perkebunan, telekomunikasi, makanan dan minuman, jasa kesehatan dan pendidikan.
Strategi lainnya yang dilakukan adalah membidik sektor yang bertumbuh di masing-masing wilayah dengan karakteristik berbeda.
Namun, tidak jauh berbeda, sebab beberapa sumber pertumbuhan sebesar makanan dan minuman serta sektor properti di wilayah yang merupakan penghasil komoditas.
Penyaluran kredit secara selektif ini berdampak pada pertumbuhan kredit sepanjang periode Januari-Juni 2021 yang tumbuh 16,4% secara YoY menjadi Rp 1.014,3 triliun.
Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13% YoY menjadi Rp 534,2 triliun per akhir kuartal II 2021.
Sementara pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik 20,1% YoY menjadi Rp 98,3 triliun hingga kuartal II 2021.
Di semester I-2021, perseroan mencatat laba bersih tumbuh 21,45% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 12,5 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 10,29 triliun.
Kenaikan laba bersih ini terutama disokong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50% YoY menjadi Rp 35,16 triliun, serta pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27% YoY menjadi Rp 15,94 triliun.
“Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa permintaan masih ada diharapkan akan terus meningkat. Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan,” kata Darmawan.
Hingga Juni 2021, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 2.426 kantor cabang dan 1.686 jaringan mikro yang terdiri dari unit dan kios mikro.
[]
(…)
Demikian berita mengenai Bocoran Strategi Bos Mandiri Genjot Kredit Saat PPKM Level 4, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210729172541-17-264687/bocoran-strategi-bos-mandiri-genjot-kredit-saat-ppkm-level-4