Jakarta (BeritaMu.co.id) – Indonesia menerima kedatangan vaksin COVID-19 jenis Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis dalam bentuk bahan baku, yang tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Selasa siang.
“Pada siang ini kita menyaksikan kedatangan vaksin COVID-19 yaitu vaksin Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis dalam bentuk bahan baku,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa.
Menko Airlangga menyatakan pemerintah masih akan berupaya mendatangkan vaksin melalui seluruh jalur yang ada guna memastikan ketersediaan stok vaksin untuk mencapai target sasaran vaksinasi.
Ia menegaskan pemerintah selalu memastikan keamanan atau safety, kualitas, dan khasiat, untuk seluruh jenis vaksin yang diperoleh.
Vaksin yang disediakan di Indonesia telah melalui proses evaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta rekomendasi dari Indonesia and Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), WHO, dan para ahli.
“Warga, masyarakat tidak perlu ragu atau khawatir untuk menerima vaksin,” ujar Menko Airlangga.
Ia mengatakan Presiden Joko Widodo menekankan vaksinasi COVID-19 adalah game changer yaitu langkah krusial untuk menentukan kesuksesan Indonesia untuk keluar dari pandemi ini. Untuk mencapai kekebalan kelompok dibutuhkan sekitar 208 juta penduduk Indonesia yang perlu divaksin.
Jumlah tersebut meningkat setelah ditambahkan kelompok anak berusia 12 sampai 17 tahun yang sekarang sebanyak 718.000 anak telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama. “Semakin cepat tentunya akan semakin baik,” ujar Menko Airlangga.
Ia melanjutkan setelah melakukan vaksinasi pada tenaga kesehatan, petugas publik, dan penduduk lanjut usia, saat ini pemerintah bekerja keras untuk menjangkau masyarakat umum dan rentan.
Per 26 Juli telah dilakukan vaksinasi sejumlah 64,13 juta dosis meliputi suntikan pertama terdiri dari 45,5 juta dosis dan suntikan kedua 18,6 juta dosis.
“Perlu ditekankan bahwa vaksinasi adalah strategi pemerintah untuk penanganan pandemi. Vaksinasi perlu didampingi oleh kedisiplinan masyarakat dan harus dilaksanakan secara bersama,” kata Menko Airlangga.
Ia memastikan pemerintah terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat melalui penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Tak hanya itu pemerintah juga berkomitmen terus meningkatkan tracing serta mengambil kebijakan untuk memperpanjang PPKM hingga 2 Agustus 2021.
PPKM level 4 ditetapkan di 95 kabupaten/kota di 7 provinsi di Jawa dan Bali serta di 45 kabupaten/kota di 21 provinsi di luar Jawa dan Bali.
Sementara untuk PPKM level 3 diterapkan di 33 kabupaten/kota di 7 provinsi di Jawa dan Bali serta di 276 kabupaten/kota di 21 provinsi di luar Jawa dan Bali sedangkan PPKM level 2 di 65 kabupaten/kota di 17 provinsi di luar Jawa dan Bali.