Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) melemah pada perdagangan Selasa (27/7/2021), di tengah melandainya pertambahan harian kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) pada pembukaan pasar hari ini.
Mayoritas investor cenderung melepas kepemilikannya di SBN pada hari ini, ditandai dengan penguatan imbal hasil (yield) di hampir seluruh SBN. Hanya SBN bertenor 1, 15, dan 20 tahun yang yield-nya mengalami pelemahan dan masih ramai diburu oleh investor.
Yield SBN bertenor 1 tahun turun 1,1 basis poin (bp) ke level 3,248%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 15 tahun turun sebesar 2,4 bp ke level 6,372%, dan yield SBN dengan tenor 20 tahun juga turun 0,9 bp ke 7,097%.
Yield SBN berjatuh tempo 25 tahun pada hari ini cenderung stagnan di level 7,32%. Sementara untuk yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan pemerintah kembali naik sebesar 0,3 bp ke level 6,317%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Dari dalam negeri, kasus baru harian Covid-19 melandai di angka 28.228 per Senin (26/7/2021), sehingga total ada 3,194 juta kasus Covid-19 di Tanah Air. Kasus harian ini merupakan yang terendah dalam 3 minggu terakhir.
Namun, kasus kematian kembali bertambah 1.487 orang sehari menjadi 84.766 kasus, sementara kesembuhan juga bertambah 40.374 menjadi 2,549 orang, dan kasus aktif turun menjadi 560.275. Kasus aktif merupakan pasien yang masih menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan di rumah sakit hingga saat ini.
Jika di pekan ini kasus Covid-19 terus menunjukkan penurunan, maka pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 kemungkinan besar akan kembali dilakukan pekan depan.
Dengan merespons positif dari turunnya kasus baru harian Covid-19 RI, investor mulai mengurangi porsi mereka di SBN pada hari ini. Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), yield surat utang pemerintah AS (Treasury) terpantau kembali menurun pada pra-pembukaan (pre-opening) pasar hari ini.
Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun turun 1 bp ke level 1,266% pada pukul 07:02 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Senin (26/7/2021) kemarin di level 1,276%.
Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan melakukan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) yang dimulai pada hari ini hingga Rabu (28/7/2021) besok dan hasil dari pertemuan tersebut akan dirilis pada Rabu (28/7/2021) sore waktu setempat.
Belum ada “kisi-kisi” apa yang akan disampaikan nanti, para analis malah berbeda pendapat. Sehingga pelaku pasar memilih bermain aman, dan wait and see.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Investor Mulai Kurangi Porsi SBN, Yield Mayoritas SBN Menguat, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210727182255-17-264096/investor-mulai-kurangi-porsi-sbn-yield-mayoritas-sbn-menguat