Menteri Olahraga Italia telah memperingatkan tidak ada jaminan atas kembalinya Seri A meskipun ada rencana untuk meminimalkan tindakan-tindakan lockdown.
Pada hari Minggu (25/04) diumumkan oleh PM Italia, Giuseppe Conte bahwa negara itu akan mulai melonggarkan beberapa pembatasan, dengan kasus-kasus yang dilaporkan menurun akibat virus coronavirus di negara tersebut.
Garis waktu akan memungkinkan tim olahraga untuk melanjutkan latihan secara tim pada 18 Mei, meskipun dengan langkah-langkah pembatasan jarak sosial yang harus tetap dijaga.
Meskipun langkah seperti itu menunjukkan kembalinya sesuatu yang menyerupai normalitas, menteri olahraga Vincenzo Spadafora mendesak agar semua orang tetap berhati-hati karena pandemi COVID-19 tetap menjadi ancaman.
“Kami akan melanjutkan pelatihan untuk olahraga tim mulai 18 Mei, tetapi hanya jika kondisi keselamatan dan keamanan dapat dikonfirmasi selama beberapa minggu ke depan,” katanya kepada Rai 1, setelah Serie A dihentikan sejak bulan Maret.
“Saya tidak ingin menghukum atau memperlambat kembalinya sepak bola, tetapi saya harus mengatakan kita akan melihat prosesnnya karena harus ada protokol yang baku dan tertentu, mengingat ini soal keselamatan para atlet.
“FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) memberikan protokol tadi malam dan komite ilmiah menganggapnya tidak memadai, sehingga perlu penyesuaian. Hanya sejak saat ini, ketika protokol disetujui, dapatkah kita memutuskan apakah akan memulai kembali sepak bola atau tidak.
“Kami menyadari bahwa dunia sepak bola patut dihargai dan didukung, karena ia adalah salah satu sumber daya ekonomi terbesar di negara ini.”
Italia telah menjadi salah satu negara yang paling terkena dampak pandemi, dengan lebih dari 26.000 kematian.