Striker Porto, Moussa Marega pergi keluar lapangan setelah menderita pelecehan rasis di Vitoria Guimaraes dan dia mengkritik penggemar mereka dan ofisial pertandingan.
Marega merayakan golnya di menit ke-60, yang menempatkan Porto unggul 2-1 di Estadio D. Afonso Henriques pada hari Minggu (16/02), dengan menunjuk ke kulitnya dan kemudian diberi kartu kuning oleh wasit Luis Godinho.
Benda-benda dilemparkan ke arah pemain internasional Mali, yang membuatnya meninggalkan lapangan 10 menit kemudian.
Rekan satu tim Marega mencoba mendorongnya untuk tetap bertahan, tetapi ia akhirnya dibantu menyusuri terowongan dan menunjukkan jari tengahnya kepada para pendukung.
Setelah pertandingan, ia memposting di Instagram: “Saya hanya ingin mengatakan kepada orang-orang idiot yang datang ke stadion untuk membuat nyanyian rasis, pergilah.
“Dan saya juga berterima kasih kepada wasit karena tidak membela saya dan karena memberi saya kartu kuning karena saya membela warna kulit saya.
“Saya harap, saya tidak pernah bertemu denganmu di lapangan sepakbola lagi! Anda adalah Aib!”
Pelatih Porto Sergio Conceicao mengatakan Marega telah menjadi sasaran rasis dan klub “marah” dengan apa yang terjadi.
Presiden Vitoria Miguel Pinto Lisboa menjelasakan pelecehan yang dituduhkan itu, tetapi mengatakan bahwa pemain berusia 28 tahun itu tidak membantu dirinya dengan tindakannya.
“Di Vitoria kami memiliki pemain dari semua warna, ras dan kepercayaan. Kami mempromosikan gender dan kualitas ras dalam olahraga dan tidak terlibat dalam perilaku yang dapat membahayakan itu,” katanya.
“Jika ada pendukung Vitoria yang bertindak seperti ini, kami akan mengambil tindakan yang sesuai, tetapi bagi saya tampaknya ada juga tindakan provokatif yang dimaksudkan untuk menyalakan api.
“Sikap pemain itu terlihat di kamera televisi.”
Sumber : https://Beritamu.co.id/dapat-pelecehan-rasis-striker-porto-pilih-keluar-dari-lapangan/14067/
