BeritaMu.co.id –
SOUTHAMPTON, ENGLAND – AUGUST 17: (THE SUN OUT, THE SUN ON SUNDAY OUT) Jurgen Klopp manager of Liverpool embracing Fabinho the Premier League match between Southampton FC and Liverpool FC at St Mary’s Stadium on August 17, 2019 in Southampton, United Kingdom. (Photo by Andrew Powell/Liverpool FC via Getty Images)
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mengaku tidak yakin untuk memainkan Fabinho pada pertandingan kontra Aston Villa, karena mereka dijadwalkan untuk menghadapi Manchester City pada pekan depan.
Fabinho mengawali kariernya dengan lamban saat baru mendarat di Merseyside, dengan Klopp lebih memilih untuk membiarkan mantan gelandang AS Monaco itu untuk menyesuaikan dirinya dengan sepak bola Inggris terlebih dulu.
Kesabarannya akhirnya terbayar lunas oleh sang manajer, lantaran Fabinho kini adalah nama familiar untuk mengisi lini tengah The Reds dan dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik belakangan.
Kemunculan sang pemain berusia 26 tahun ini di skuat The Reds telah membuat Klopp menggeser Jordan Henderson kepada peran yang lebih menyerang, dan sang kapten mungkin akan kembali ke peran lamanya jika sang pelatih asal Jerman memutuskan untuk tidak mengambil risiko soal Fabinho di Villa Park.
“Saya masih belum tahu,” jelas Klopp mengenai kemungkinan penyertaan Fabinho pada pertandingan kontra Villa hari Sabtu (2/11) ini. “Saya harus menunggu. Saya tahu bahwa dia hanya terpaut satu kartu kuning lagi (dari sanksi). Tidak ada tantangan sama sekali!
“Itu tidak memungkinkan untuk bermain kontra Villa tanpa melakukan tekel. Kami mengetahui itu. Kami harus berhadapan dengan informasi ini, entah dia atau saya mengubah line-up.”
Kecemasan lainnya di kubu Anfield, dan banyak tim lainnya, adalah jumlah pertandingan yang meningkat pada musim ini. Setelah laga-laga di liga dan piala domestik, ada juga kompetisi Eropa dan tugas bersama tim nasional. Klopp mengutarakan kembali kerisauan para pelatih kancah teratas sepak bola dunia untuk padatnya jadwal ini.
“Kami heran mengapa para pemain terbaik di dunia tidak bisa tampil sebagus yang mereka inginkan,” tegasnya. “Pembicaraannya sudah jelas bahwa itu terlalu banyak pertandingan.
“Publik mengatakan bahwa kami perlu memiliki skuat yang lebih besar. Pada saat ini, ada ketidakseimbangan antara jumlah pemain dalam skuat dan jumlah istirahat yang mereka perlukan. Dua pekan dalam setahun tidaklah cukup.”