Juventus berhadapan dengan masalah mental dalam urusan mencetak gol, menurut pelatih Maurizio Sarri, yang kecewa dengan kurangnya gol sejauh musim ini.
Juventus yang masih tak terkalahkan duduk di puncak klasemen Serie A, meskipun mereka unggul tipis atas Inter di tempat kedua, yang satu-satunya kekalahan datang melawan Bianconeri.
Juve bermain imbang 1-1 dengan Lecce pada Sabtu (26/10) ketika keputusan untuk mengistirahatkan Cristiano Ronaldo menjadi bumerang, dengan Gonzalo Higuain, Leonardo Bonucci dan Federico Bernardeschi gagal tampil mengesankan.
Meskipun mereka hanya kebobolan delapan gol hingga sejauh ini, juara bertahan Serie A menjadi tim dengan jumlah gol paling sedikit dari tim empat besar saat mereka bersiap untuk menjamu Genoa pada hari Rabu (30/10).
“Kami beradaptasi dengan gaya sepak bola yang baru, jadi wajar saja bahwa itu akan membutuhkan sedikit waktu untuk sempurna. Kami dapat meningkatkan banyak hal dan berada di jalur yang benar,” kata Sarri pada konferensi pers pra-pertandingan.
“Perasaannya adalah kita masih memiliki ruang lebih untuk menjadi lebih baik dan potensi penting untuk mengekspresikan diri.
“Kami memiliki rata-rata tembakan yang sangat rendah yang tidak hanya mengincar jaring gawang, tetapi juga tiang gawang. Dalam pandangan saya, ini lebih merupakan masalah mental daripada yang lainnya.
Sarri menilai masalah mental Juventus dalam membuat gol hanya dapat diatasi dengan latihan ekstra untuk mempertajam insting anak asuhnya di depan gawang.
“Saya menyatakan ketakutan saya kepada para pemain tentang hal itu dan kami akan mencoba menyiapkan beberapa latihan tamabahan untuk membantu, tetapi kami juga harus lebih bertekad di depan gawang,” tambah Sarri.
“Kami masih merupakan tim dengan pertahanan terbaik di Serie A. Liga ini telah berubah, rata-rata gol semua tim telah naik dan secara umum itu adalah kompetisi yang lebih produktif.
“Selain itu, akhir-akhir ini kita kebobolan hanya dari penalti, jadi kita perlu mengawasi situasi ini.”