Olivier Giroud ingin bermain di MLS sebelum akhir kariernya, pemain internasional Prancis itu mengungkapkan dalam sebuah wawancara di televisi Prancis pada hari Rabu (04/09).
“MLS, untuk keluarga saya, anak-anak saya yang berbicara bahasa Inggris, itu menarik. Dalam setahun? Dua tahun? Saya tidak tahu kapan. Tapi tentu saja, saya akan terbuka untuk tantangan baru,” kata penyerang Chelsea itu kepada RMC Sport.
ESPN FC memberitakan bahwa Giroud (33 tahun) telah reguler menyaksikan liga Amerika Serikat itu dan telah mengikuti karier para pemain Eropa yang pindah ke sana dan telah mendekati kepindahan dirinya sendiri ke sana selama beberapa kali.
Giroud tidak akan terikat kontrak pada Juni mendatang dan mantan bintang Arsenal itu tidak akan menutup pintu bagi MLS dan akan melihat semua opsi dan penawaran, termasuk kemungkinan bertahan di Chelsea, di mana ia bahagia bersama klub asal London itu.
“Bukan hanya MLS yang dapat menarik minat saya,” tambah Giroud kepada RMC Sport.
Pemain asal Prancis itu, saat ini sedang mempersiapkan diri dengan Les Bleus untuk dua pertandingan kualifikasi Euro 2020 melawan Albania dan Andorra.’
Mungkin saja Giroud bisa dijual pada bursa transfer musim panas ini yang baru saja berakhir tetapi Chelsea memutuskan untuk memperpanjang kontraknya di Stamford Bridge.
“Belum ada diskusi karena klub memiliki opsi untuk memberi satu tahun tambahan (kontrak) dan mereka mengambilnya karena mereka senang dengan kontribusi saya ke klub,” lanjut Giroud.
“Itu bahkan lebih dari itu. Ada kepercayaan nyata. Itu bukan keinginan saya untuk tetap pergi jadi saya tidak pernah bertanya pada diri sendiri tentang kemungkinan pergi.”
Giroud bergabung dengan Chelsea dari rival sekota mereka Arsenal pada Januari 2018 seharga 15 juta poundsterling, setelah memiliki kemungkinan bermain lebih banyak bersama Chelsea dan mengamankan tempatnya di skuat Prancis yang memenangkan Piala Dunia 2018.
Dia berperan penting dalam membantu Chelsea memenangkan Liga Europa musim lalu dengan 11 gol dalam 12 pertandingan, termasuk satu golnya di final di Baku melawan mantan klubnya.