Karier Shinji Okazaki dengan klub Spanyol, Malaga harus berakhir setelah kurang dari empat minggu.
Kontrak mantan penyerang Leicester City dibatalkan dengan persetujuan bersama, di mana klub maupun pemain mengungkapkan alasan untuk berpisah.
Malaga tidak dapat mendaftarkan pemain internasional Jepang itu untuk membela klub karena akan melebihi batas gaji tim.
Okazaki (33 tahun) bergabung dengan Malaga dengan status bebas agen pada 30 Juli dengan klub Andalusia mengumumkan mereka telah merekrut pemain dengan mendali juara Liga Premier dalam lini serangan mereka.
Okazaki memenangkan Liga Premier bersama Leicester pada 2016 dan pergi di musim panas ini setelah mencetak 19 gol dalam 137 pertandingan.
Direktur olahraga Malaga, Jose Luis Perez Caminero mengatakan pada Agustus lalu bahwa perekrutan Okazaki adalah “kemewahan murni untuk Malaga” dan menambahkan bahwa kedatangannya adalah salah satu kepuasan terbesar yang ia terima sejak tiba di klub.
Penggemar Malaga telah menyatakan kemarahan mereka pada manajemen klub yang bertindak buruk di media sosial dan telah meminta kompensasi setelah menghabiskan 70 euro untuk membeli jersey Okazaki dengan No.23.
Malaga dilaporkan mempertimbangkan memberi kompensasi kepada para penggemar, yang bisa memakan biaya hingga 21.000 ribu euro.
Okazaki, yang tidak bermain dalam tiga pertandingan liga bagi Malaga musim ini, tidak menyesal dengan pengalaman buruk yang diraihnya di Spanyol.
“Saya tidak menyesali apa pun karena waktu yang saya habiskan di sini tidak akan pernah melupakannya,” katanya di akun Twitter miliknya. “Jika suatu hari saya memiliki kesempatan untuk kembali ke Malaga, saya tidak akan ragu.”
Malaga finis di papan bawah La Liga pada musim 2017-18 dan terdegradasi setelah 10 musim berturut-turut di kompetisi papan atas Spanyol.
Malaga menyelesaikan musim di posisi ketiga musim lalu tetapi kalah dalam laga playoff untuk kembali ke La Liga.
Klub, yang dimiliki oleh pengusaha Qatar, Abdullah ben Nasser Al Thani sejak Juni 2010, memiliki masalah dengan anggaran dan harus memilih pemain dari tim cadangan untuk menyelesaikan skuat mereka yang berisikan 25 orang.
“Harus ada manajemen yang lebih baik dari pemilik dan jika dia tidak memenuhi standar, dia harus minggir dan menemukan seseorang yang bisa mengelola klub,” kata walikota Malaga, Francisco de la Torre kepada Diario Sur.
“Ini adalah klub di kota yang penting. Ada banyak alasan untuk kemarahan (dari para penggemar). Hak TV meningkat tetapi itu tidak dikelola dengan baik. Selain itu, mereka tidak menyesuaikan biaya ketika tim terdegradasi.”