Jan Vertonghen menegaskan dirinya fit sejak awal musim, setelah manajer Tottenham Mauricio Pochettino membuatnya menunggu hingga derby London utara di markas Arsenal untuk membuat penampilan pertamanya pada musim ini.
Pemain internasional Belgia melewatkan tiga pertandingan pembuka Tottenham di Liga Premier, dengan Pochettino mengklaim Vertonghen belum cukup fit setelah liburan di musim panas ini.
Namun, setelah bermain imbang 2-2 di Stadion Emirates di mana tim tamu menyia-nyiakan keunggulan dua gol, Vertonghen mengatakan dia tidak memiliki masalah kebugaran dan mengungkapkan Pochettino telah mengatakan kepadanya pengecualian untuk pertandingan melawan Aston Villa, Manchester City dan Newcastle karena alasan taktik.
“Saya sangat-sangat senang bisa kembali,” kata Vertonghen dikutip dari fourfourtwo.com.
“Dia (Pochettino) mengatakan sebelum pertandingan pertama melawan Villa itu adalah keputusan taktik dan saya menghormati keputusan itu.”
“Saya kembali dengan sehat. Saya bermain di setiap pertandingan pra-musim dan saya tidak melewatkan satu sesi latihan pun. Seperti yang dijelaskan manajer, itu adalah keputusan taktik dan kami para pemain harus menerima keputusannya.”
Meskipun Vertonghen telah kembali bermain, Spurs tidak dapat mempertahankan keunggulan dua gol mereka, yang diraih berkat gol Christian Eriksen dan penalti Harry Kane menyusul pelanggaran sembrono dari Granit Xhaka.
Alexandre Lacazette membalaskan satu gol di menit tambahan babak pertama sebelum Pierre-Emerick Aubameyang membuat tuan rumah menyamakan kedudukan di babak kedua.
Arsenal sempat membuat satu gol lagi dari aksi Sokratis Papastathopoulos, namun dianulir oleh VAR karena terjadi pelanggaran offside dalam proses terjadinya gol.
“Ini adalah pertandingan yang besar untuk semua orang dan untuk diri saya sendiri juga untuk mendapatkan kembali ritme permainan, dan sayang sekali kami tidak bisa memenangkannya,” tambah Vertonghen.
“Saya sudah berpengalaman dan cukup bugar untuk kembali menemukan ritme dan itu tentang gol sebelum jeda yang memberi mereka semangat untuk kembali dalam permainan.”
“Jika kita dapat menghabisi mereka di babak pertama dan pergi ke ruang ganti dengan perasaan yang bagus itu akan menjadi permainan yang berbeda.”