Home Bola Marcelo Bielsa – Si Gila yang Mengubah Sepakbola

Marcelo Bielsa – Si Gila yang Mengubah Sepakbola

8
0

BeritaMu.co.id
Foto Source: sportsmole

Marcelo Bielsa berasal dari kota Rosario di Argentina. Kota yang
sama dengan pesepakbola macam Mauro Icardi, Angel di Maria, dan Lionel Messi.
Bielsa lahir sebagai anak keluarga kelas menengah, dimana hampir seluruh
keluarganya berprofesi sebagai pengacara dan politisi. Bahkan ada diantara
saudara dan saudarinya yang menjadi menteri luar negeri dan wakil gubernur di
salah satu provinsi di Argentina. Tetapi Bielsa memutuskan jalan sepakbola dalam
hidupnya.

Ia sempat bermain sepakbola pada usia 21 tahun sebagai bek di
Newell’s Old Boys, klub yang bermarkas di Rosario. Tetapi ia hanya bermain
empat kali dan setelahnya pensiun dari sepakbola. Ia lantas mengambil
pendidikan agronomi dan fisika. Pada usia 25 ia pindah ke Buenos Aires dan
menjadi pelatih sepakbola di salah satu universitas. Ia melakukan hal di luar
kewajaran. Ia menonton tiga ribu pemain untuk memilih 20 pemain terbaik.

Dua tahun ia habiskan melatih tim sepakbola universitas layaknya
klub sepakbola profesional. Setelah itu ia melatih tim muda Newell’s. Ia
menunjukkan keseriusannya dengan membagi Argentina menjadi 70 bagian untuk
mencari pemain-pemain muda berbakat yang akan bergabung bersama Newell’s. Ia
mengendarai mobil Fiat 147 tua-nya untuk menjelajari sekitar 5 ribu mil jalanan
Argentina untuk mengumpulkan pemain-pemain tersebut.

Tahun 1990 ia dipercaya menjadi pelatih Newell’s. Ia melakukan hal
radikal di klub dengan memperkenalkan formasi 4-3-3 yang menekankan pada sayap.
Formasi itu bisa berubah menjadi 3-4-3. Ketika itu formasi ini masih jarang
digunakan dalam sepakbola. Bielsa juga melakukan perubahan pola latihan. Bielsa
menghabiskan dua hari menonton rekaman pertandingan lawan sebelum memutuskan
strategi apa yang digunakan. Bielsa bisa membuat pola latihan timnya dengan 120
jenis serangan yang berbeda. Hasilnya, Newell’s berhasil menjuarai Apertura
Argentina. Bahkan ia berhasil membawa Newell’s ke final Copa Libertadores.

Di Argentina terkenal dua pendekatan kepelatihan yang berbeda
yakni Bilardista dan Mennotista. Hal ini mengacu pada dua mantan pelatih
Argentina, Carlos Bilardo dan Cesar Menotti, yang bergaya antara berpendekatan
bertahan dan berpendekatan menyerang. Bielsa merupakan campuran dari keduanya.
Ia bertahan dan menyerang sesuai dengan gaya bermain lawan yang akan dihadapi.

Baca Juga :  Brasil vs Argentina Dihentikan Karena Petugas Kesehatan Masuk Lapangan

Ia juga dipengaruhi oleh gaya bermain yang diperkenalkan oleh
Rinus Michels saat melatih Belanda dengan gaya total football. Bielsa mengadopsi strategi dimana seorang pemain
tidak kaku dalam satu posisi. Artinya ia bisa menginstruksikan pemainnya untuk
bermain lebih bebas. Bagi Bielsa, hanya ada empat hal fundamental dalam
sepakbola, yakni bertahan, menyerang, transisi dari menyerang ke bertahan, dan
transisi dari bertahan ke menyerang. Bielsa memadukan strateginya dari berbagai
pelatih yang dipelajarinya selama bertahun-tahun.

Pada tahun 1998 ia dipercaya menangani tim nasional Argentina. Ia
berhasil membawa Tim Tango menjuarai Olimpiade 2004 di Athena. Selanjutnya pada
tahun 2010 ia berhasil menangani Cile menjadi salah satu tim yang mengejutkan
di Piala Dunia. Gayanya tersebut kemudian ditiru oleh pelatih Cile pada Piala
Dunia 2014, Jorge Sampaoli. Gaya kepelatihan Bielsa juga ditiru oleh Mauricio
Pochettino di Tottenham Hotspur. Pochettino pernah dilatih oleh Bielsa saat
bermain di Espanyol.

Ketika menangani Athletic Bilbao tahun 2011, Bielsa menonton 38
pertandingan Athletic di musim sebelumnya menjelang pertandingan pertama di La
Liga. Hal ini merupakan salah warisannya dalam sepakbola modern yang sudah
mempertimbangkan faktor lawan dalam menyusun strategi. Ia bahkan pernah
tertangkap mengirim dua mata-mata klubya, Leeds United, yang mengamati latihan
Derby County, lawan akan dihadapinya di Divisi Championship, Inggris.

Metode kepelatihan dn filosofi permainan yang dikembangkan oleh
Bielsa banyak ditiru oleh pelatih-pelatih saat ini, mulai dari Gerardo Martino,
Diego Simeone, Pep Guardiola, dan termasuk Pochettino dan Sampaoli. Salah satu
misalnya adalah taktik 3-3-1-3 yang ia kembangkan dengan meletakkan wingback di posisi bek yang mengawal
libero. Tujuannya adalah untuk membantu serangan terhadap lawan. Lalu,
inovasinya dalam membangun garis pertahanan tinggi dan mengutamakan penguasaan
bola juga telah menginspirasi pelatih-pelatih tadi. Oleh karena itu, Bielsa
yang tidak sukses ketika menjadi pemain dan tidak banyak mendapat trofi,
dijuliki sebagai El Loco (si gila) karena telah mempengaruhi sepakbola modern.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here