BeritaMu.co.id –
Foto Source: liputan6
Tahun 2016 lalu, Conmebol–konfederasi asosiasi sepakbola di
Amerika Latin–mengadakan Copa America Centenario di Amerika Serikat. Edisi
ke-45 ini menjadi edisi khusus Copa America yang diselenggarakan sebagai bentuk
perayaan 100 tahun Copa America yang sudah berlangsung sejak tahun 1916. Tidak
ada satu pun kompetisi sepakbola internasional di dunia yang lebih tua
dibanding kompetisi ini. Piala Dunia sendiri baru akan merayakan 100 tahunnya
pada 2030 mendatang.
Pada tahun 1993, Conmebol membuat regulasi kompetisi ini dengan
format 12 tim peserta, 10 dari Conmebol dan 2 dari konfederasi lain. Meksiko
berpartisipasi mulai tahun 1993 hingga 2016. Sementara satu tambahan lain
diambil dari negara anggota Concacaf (konfederasi asosiasi sepakbola Amerika
Utara dan Tengah) lainnya. Kecuali tahun 1999, Jepang menjadi tim ke-12. Juga
pada tahun 2019, Conmebol mengundang Jepang dan Qatar sebagai dua tim tambahan.
Adapun saat edisi khusus Copa America Centenario, Conmebol mengundang enam tim
dari Concacaf sehingga total peserta di edisi tersebut adalah 16 tim.
Sampai saat ini sudah ada 46 edisi Copa America. Dari 10 negara
anggota Conmebol, hanya ada dua negara yang belum pernah merasakan juara
sekalipun. Dua negara tersebut adalah Ekuador dan Venezuela. Uruguay menjadi
negara tersukses dalam ajang ini dengan koleksi sebanyak 15 gelar juara.
Berikutnya Brazil memiliki 9 gelar juara, dan sekaligus menjadi juara bertahan.
Argentina menjadi tuan rumah pertama Copa America di tahun 1916.
Edisi pertama tersebut sebenarnya diinisiasi oleh federasi sepakbola Argentina
(AFA) yang mulanya digunakan untuk memperingati Revolusi Mei di Argentina pada
18-25 Mei 1810. Revolusi tersebut adalah peristiwa ketika negara-negara di
Amerika Latin berhasil merdeka dari kolonisasi Spanyol. Wilayah yang dikoloni
oleh Spanyol ini diantaranya adalah Argentina, Bolivia, Paraguay, Uruguay, dan
sebagian Brazil. Revolusi tersebut menghasilkan pemerintah lokal pertama di
Argentina yang disebut sebagai Primera Junta atau First Junta. Argentina mengundang Chili, Uruguay dan Brazil pada
edisi pertama ini. Sehingga sebenarnya di awal Conmebol bukan penyelenggara
kompetisi ini. AFA memutuskan menyelenggarakan kompetisi sepakbola karena
ketika itu olahraga ini tengah populer saat itu.
Karena sukses menyelenggarakan kompetisi tersebut, salah seorang
anggota asosiasi sepakbola Uruguay, Hector Rivadavia mengusulkan pembentukan
konfederasi sehingga Conmebol lahir. Setelah itu kemudian Conmebol mulai rutin
menggelar kompetisi yang dinamai Copa America ini. Argentina menjadi negara
tersering menjadi tuan rumah, yakni sembilan kali. Sementara Amerika Serikat
saat ini menjadi satu-satunya negara non anggota Conmebol yang pernah menjadi
tuan rumah, persisnya di edisi khusus Copa America Centenario.
Sebelum tahun 1986, Conmebol masih belum menyelenggarakan
kompetisi secara teratur. Baru sejak 1987, Conmebol memutuskan untuk menerapkan
tuan rumah di satu negara dan diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Conmebol
kemudian mengubah format ini sejak tahun 2001 menjadi tiga tahun sekali.
Kemudian sejak tahun 2007 diadakan setiap empat tahun sekali. Pengecualian
diberlakukan pada edisi khusus Copa America Centenario yang jatuh pada tahun
2016.
Conmebol menerapkan aturan tuan rumah bergilir untuk penyelenggara
Copa America sejak tahun 1984. Ke-10 negara di Amerika Latin telah
menyelesaikan gilirannya pertama kali dengan Venezuela mendapat giliran
terakhir pada tahun 2007 silam. Rotasi kedua pun telah dilaksanakan sejak tahun
2011, dimana negara yang menjadi tuan rumah diurutkan berdasarkan alfabet,
dimulai dari Argentina. Harusnya pada tahun 2015 menjadi jatah Brazil untuk
tuan rumah. Tetapi karena Brazil menjadi tuan rumah dua event besar yakni Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016, Conmebol
menukar jadwal dengan Chili menjadi tuan rumah 2015 dan Brazil tuan rumah pada
2019.
Copa America memiliki maskot kompetisi pada setiap tahunnya sejak
edisi di Argentina pada tahun 1987. Maskot pertama bernama Gardelito yang
merepresentasikan penyanyi Tango yang terkenal, Carlos Gardel. Pada edisi
teranyar di Brazil 2019, tuan rumah menamai maskotnya Zizito, yang mengacu pada
salah satu legenda sepakbola Brazil, Zizinho. Zizinho bersama dengan mantan pemain
timnas Argentina Norberto Mendez menjadi top skor sepanjang sejarah Copa
America dengan 17 gol. Pemain aktif yang saat ini masih memiliki peluang
mengejar raihan tersebut adalah Paolo Guerrero dan Eduardo Vargas dari Peru
yang telah mengemas 14 dan 12 gol, serta Sergio Aguero dan Lionel Messi dari
Argentina yang telah mengemas 9 gol.