Home Bola Bolaterus.Com

Bolaterus.Com

21
0

Foto Source: atlas-mag

Tanggal 28 November tahun 2016 silam dunia dikejutkan dengan
berita mengenai kecelakaan pesawat yang menimpa rombongan pemain dan ofisial
klub asal Brazil Chapecoense. Pesawat Avro RJ85 bernomor penerbangan 2933 tersebut
membawa total 77 penumpang. Rombongan klub Chapecoense tersebut sedianya akan
bertanding di babak final Copa Sudamericana di Medellin, Kolombia. Padahal
pertandingan tersebut sangat bersejarah bagi klub mengingat tahun itu adalah
pencapaian tertinggi yang pernah dicapai dalam sejarah klub.

Kecelakaan naas yang menimpa Chapecoense hanya berjarak lima menit
dari jadwal pendaratan pesawat di Bandara Internasional Jose Maria Cordova di
Rionegro, Kolombia. Ada 17 pemain Chapecoense meninggal dunia dari kejadian
tersebut, dan hanya 3 yang berhasil selamat. Dari total 77 penumpang, hanya 6
orang yang selamat.

Tiga pemain Chapecoense yang selamat dari kejadian tersebut adalah
kiper Jakson Ragnar Follmann, bek kiri Alan Luciano Ruschel, dan bek Helio
Hermito Zampier. Ayah Follmann, Paulo, menyebut bahwa keselamatan anaknya
adalah keajaiban dari Tuhan, mengingat bahwa persentase peluang hidup
kecelakaan pesawat yang secara praktis adalah nol. Pasangan Ruschel bercerita
bahwa sebelumnya ia telah meminta Ruschel tidak berangkat ke Kolombia karena
paspornya hilang di rumah. Adapun Helio sempat mengalami kondisi kritis dengan
kerusakan pada tengkorak, rongga dada dan paru-parunya.

Diantara pemain yang meninggal adalah pemain berpengalaman Cleber
Santana Loureiro. Gelandang berusia 35 tahun tersebut sempat bermain bersama
Atletico Madrid. Ada sembilan pemain Chapecoense yang tidak ikut dalam
perjalanan klub tersebut ke Kolombia. Mereka adalah Alejandro Martinuccio,
Nenem, Demerson, Marcelo Boeck, Andrei, Hyoran, Nivaldo, Moises, dan Rafael
Lima. Beberapa pemain tersebut seperti mendapat keberuntungan akibat batal
terbang bersama rekan-rekannya.

Kiper Boeck misalnya tidak terbang karena sedang merayakan ulang
tahunnya yang ke 32 di rumah. Martinuccio tidak terbang karena sedang mengalami
cedera. Adapun pemain veteran Nivaldo tidak diikutkan karena dipersiapkan untuk
pertandingan melawan Atletico Mineiro di kompetisi liga. Pertandingan tersebut
akan spesial karena menjadi pertandingan ke-300 untuk Nivaldo. Keberuntungan
juga menghampiri anak dari Manajer Luiz Carlos Saroli yakni Matheus. Matheus
sedianya ikut dalam rombongan tetapi tinggal di Brazil karena kehilangan
paspornya.

Kecelakaan pesawat seperti yang menimpa Chapecoense sebelumnya
memang pernah juga menimpa klub maupun tim nasional sepakbola yang akan
bertanding ke tempat lain. Setidaknya ada lima kecelakaan naas lain yang pernah
tercatat dalam sejarah sepakbola. Kelima kejadian tersebut adalah:

Baca Juga :  Prediksi Pertandingan Real Betis vs Osasuna, Duel Dua Tim On Fire

Kecelakaan Torino tahun 1949

Kecelakaan ini
terjadi tanggal 4 Mei ketika membawa 31 penumpang yang mayoritas adalah pemain
Torino. Pesawat yang membawa rombongan pemain dan ofisial Torino ini menabrak
bukit Superga di Italia bagian Utara. Akibatnya para penumpang meninggal
terbakar. Italia yang berpartisipasi dalam Piala Dunia 1950 kemudian kehilangan
beberapa pemain intinya akibat kejadian ini.

Kecelakaan Manchester United tahun
1958

Kecelekaan ini
mungkin yang paling terkenal karena membawa pemain Manchester United yang
dikenal sebagai “Busby Babes”, yang merujuk pada anak asuh manajer Matt Busby
yang tengah naik daun. Kecelakaan ini terjadi ketika The Red Devils kembali ke
Inggris setelah bertanding melawan Red Star di Beograd, Serbia. Ada 21 pemain
dan ofisial Manchester United yang tewas akibat kecelakaan tersebut. Tetapi
salah satu korban selamat Bobby Charlton, kemudian menjadi pemain kunci bagi
Manchester United dan Inggris. Charlton membawa Inggris juara di Piala Dunia
tahun 1966.

Kecelakaan Pakhtakor Tashkent tahun
1979

Kecelakaan naas
dialami oleh 84 penumpang yang diantaranya adalah para pemain klub asal
Uzbekistan FC Pakhtakor Tashkent. Mereka tengah dalam perjalanan dari Donetsk
(Ukraina) ke Minsk (Belarusia) pada tanggal 11 Agustus 1979. Pesawat mengalami
kecelakaan setelah bertabrakan dengan pesawat dari Voronezh (Rusia) menuju
Kishinev (Moldova). Kecelakaan yang secara total menewaskan 178 orang itu
terjadi karena kesalahpahaman terkait instruksi pengontrol lalu lintas udara.

Kecelakaan Allianza Lima tahun 1987

Kecelakaan ini
terjadi pada tanggal 8 Desember. Dari 43 penumpang yang menaiki pesawat Fokker
F-27 Angkatan Laut Peru, ada 16 pemain, ofisial, dan wasit yang menjadi korban.
Pesawat mengalami kecelakaan ketika hendak melakukan pendaratan. Hanya pilot
yang berhasil selamat dari kejadian tersebut. Salah seorang pemain, Alfredo
Tomassini, sempat turun dari pesawat tetapi akhirnya tenggelam karena cedera
dan kelelahan.

Kecelakaan Timnas Zambia tahun 1993

Kecelakaan ini
terjadi tanggal 27 April ketika pesawat militer DHC-5 Buffalo Zambia jatuh di
Libreville, Gabon. Dari 30 penumpang pesawat ada 18 pemain tim nasional
sepakbola Zambia. Padahal Zambia akan berhadapan dengan Senegal di Dakar dalam
babak kualifikasi untuk Piala Dunia tahun 1994. Invesitgasi menemukan bahwa
terjadi kegagalan mesin pesawat yang akhirnya menjadi penyebebab dari
kecelakaan tersebut.

Sumber : https://Beritamu.co.id/kecelakaan-pesawat-dalam-sepakbola/7231/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here