BeritaMu.co.id –
Foto Source: medium
Memasuki bulan Juli hingga Agustus setiap tahun biasanya menjadi
bulan-bulan sibuk bagi klub-klub di Eropa. Meskipun kompetisi di liga domestik
maupun Eropa belum dimulai, klub-klub disibukkan dengan persiapan menjelang
musim kompetisi baru. Persiapan paling sibuk biasanya adalah berburu pemain
incaran yang memang jadwalnya sudah disiapkan oleh UEFA pada bulan Juli hingga
Agustus tersebut.
Bulan tersebut dikenal sebagai masa transfer window (jendela transfer). Setiap klub bebas untuk
mengontak pemain buruannya dan mendatangkannya. Hal ini juga bisa dilakukan di
luar masa jendela transfer, akan tetapi sang pemain baru bisa pindah pada masa
jendela transfer tersebut dibuka. Jendela transfer ini sebenarnya merupakan
istilah tidak resmi untuk menyebut masa registrasi pemain yang ditetapkan oleh
FIFA pada bulan yang sama.
Ketika masa registrasi pemain telah ditutup, setiap klub tidak
berhak lagi mengajukan pemain baru kepada FIFA dan federasi di negara asal klub
tersebut. Hal inilah yang mendasari mengapa setiap perpindahan pemain biasanya
dirampungkan pada masa jendela transfer.
Meski demikian setiap negara biasanya memiliki masa jendela
transfer yang berbeda. Di luar negara-negara Eropa biasanya menetapkan masa
jendela transfer pra musimnya di awal tahun, mengingat kompetisi dimulai di
awal tahun. Brazil misalnya memiliki jadwal jendela transfer antara tanggal 1
Januari hingga 31 Maret. Atau Kenya yang menetapkan masa jendela transfernya
pada tanggal 1 Desember hingga 31 Januari.
Tetapi ada pula negara-negara Eropa, khususnya Skandinavia,
seperti Swedia dan Norwegia yang menetapkan masa jendela transfer pramusim di
awal tahun. Hal ini dilakukan mengingat federasi tersebut terpaksa mengatur
jadwal kompetisi di awal tahun untuk menghindari musim dingin yang cukup
ekstrem melanda negara-negara utara tersebut.
Selain masa jendela transfer pramusim, FIFA juga memberikan
kesempatan kepada klub-klub untuk melakukan registrasi ulang pemainnya di
pertengahan musim. Oleh karena itu, di Eropa biasa dikenal jendela transfer
musim dingin yang diadakan sepanjang bulan Januari. Sebaliknya di negara-negara
yang menerapkan jendela transfer pramusimnya di awal tahun, maka mereka akan
mendapatkan masa jendela transfer pertengahan musim di pertengahan tahun,
antara Juli hingga Agustus.
Sebenarnya tidak ada ketentuan baku yang ditetapkan oleh FIFA dan
otoritas sepakbola kontinental seperti UEFA atau CONMEBOL terkait dengan masa
jendela transfer ini. FIFA hanya menentukan bahwa masa registrasi itu dilakukan
selama 12 minggu. Oleh karena itu, tidak jarang aturan dari suatu federasi akan
berbeda dengan aturan di federasi lainnya.
Sebagai contoh, untuk musim ini, 2019-2020, jendela transfer
pramusim di Liga Inggris akan tutup lebih cepat dibanding dengan liga-liga
lainnya seperti Liga Italia, Liga Spanyol, dan Liga Jerman. Bila jendela
transfer di liga-liga tersebut terbuka hingga tanggal 31 Agustus, klub-klub di
Liga Inggris hanya dapat melakukannya hingga tanggal 9 Agustus.
Liga Inggris menetapkan jendela transfer pramusim tahun ini
ditutup lebih awal dari biasanya, agar ketika kompetisi sudah memasuki pekan
pertama, tidak ada lagi pemain yang berganti klub. Pekan pertama Liga Inggris
2019-2020 sendiri akan dimulai pada tanggal 10 Agustus, sehingga sehari
sebelumnya setiap klub sudah harus meregistrasi daftar pemainnya. Ketika
registrasi itu dilakukan artinya sang klub juga tidak bisa lagi melakukan
aktivitas tranfer atau jual beli pemain. Klub harus menunggu hingga jendela
transfer berikutnya yakni pada Januari dibuka untuk dapat melakukan aktivitas
transfer.
FIFA, UEFA, CONMBEBOL, dan sebagainya biasanya menetapkan sejumlah
aturan untuk membatasi agar setiap klub tidak melakukan pembelian pemain secara
besar-besaran. Hal ini untuk menghindari dominasi klub superkaya sekaligus
untuk menjaga stabilitas keuangan klub yang bersangkutan. UEFA misalkan
menerapkan aturan Financial Fair Play (FFP) kepada klub-klub Eropa, di mana
terdapat batasan setiap klub dalam mengeluarkan dana membeli pemain sesuai
dengan kemampuan klub tersebut. Bila melanggar ketentuan tersebut, klub bisa
dihukum. Seperti AC Milan misalnya di musim ini dihukum tidak bisa
berpartisipasi dalam Liga Europa 2019-2020 meskipun tim tersebut mendapatkan
tiket. Alasannya klub tersebut melanggar aturan FFP.
Masa jendela transfer biasanya menarik pertahian para pendukung
karena berharap bahwa pemain-pemain incaran dapat bergabung dengan klub
favoritnya. Masa jendela transfer juga dapat menjadi masa dimana segala rumor
dan ketidakpastian selama kompetisi berlangsung dapat terjawab. Sebagai contoh
untuk jendela transfer musim ini, Eden Hazard dan Antoine Griezmann santer
diberitakan akan hengkang sepanjang musim lalu. Rumor tersebut akhirnya
terjawab setelah keduanya pindah ke Real Madrid dan Barcelona di masa jendela
transfer.