BeritaMU.co.id – Boy grup BTS telah tiba di Bnadara Soekarno-Hatta pada Jumat (28/4/2017) malam. Tujuh penyanyi yang tergabung dalam grup besutan Big Hit Entertainment tersebut siap mengguncang Indonesian Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, dengan lagu-lagu hits mereka. Dalam konser yang bertajuk ‘2017 Live Trilogy Episode III The Wing Tour’ rupanya BTS tidak ingin menyia-nyiakan menyapa fansnya yang berda di Indonesia.
Kedatangan BTS disambut riuh ramai oleh para fans. Semenjak datang, di bandara sudah dipenuhi fans sehingga kabarnya member BTS terpaksa menggunakan jalur lain untuk menghindari kericuhan yang terjadi. Hal ini juga dilakukan sebagai pentuk pengamanan para member BTS dari kemungkinan aksi fans yang tidak diinginkan.
Kendati demikian, euforia kedatangan BTS ini menimbulkan beberpa masalah. Komnas Perlindungan Anak menanggapi adanya tindak penipuan yang membuat Army (sebutan untuk fans BTS) mengalami kerugian akibat membeli tiket dari calo. Ketua umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait sungguh menyayangkan hal ini, pihaknya ikut angkat bicara karena ini terjadi pada para remaja yang mengklaim diri mereka adalah Army.
Arist menyayangkan adanya calo tiket yang merugikan Army yang mayoritas masih remaja. Perihal ini ditujukan langsung kepada IME Indinesia yang belum bisa memastikan konser BTS berjalan aman dan nyaman. Pihak Komnas PA juga membuka diri untuk mendampingi para Army yang tertipu untuk melaporkan promotor kepada pihak kepolisian.
“Kita juga mendesak pihak kepolisian untuk meminta pertanggungjawaban dari promotor IME Indonesia terhadap adanya penipuan tiket para Army ini,” ujar Arist, Kamis (27/4/2017).
Arist khawatir ini akan menyebabkan kericuhan yang terjdi di dalam konser. Jika pihak promotor tidak bisa memastikan konser BTS akan terbebas dari kericuhan, Arist meminta konser tersebut untuk ditunda.
“Utamakan keselamatan para fans BTS. Kalau promotor tak bisa menjamin keamanannya sebaiknya tunda saja dulu pelaksanaannya. Dan kita akan meminta pihak kepolisian untuk mencabut izinnya,” tandas Arist.
Sementara itu belum ada tanggapan dari pihak promotor mengenai hal ini. Dari pihak Komnas PA juga belum ada tuntutan apapun yang dilayangkan kepda promotor internasional yang bermarkas di Amerika Utara tersebut.