Beritamu.co.id – Untuk mengantisipasi krisis kesehatan yang mungkin tidak bisa diprediksi sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian BUMN, menekankan pentingnya membangun ekosistem perawatan kesehatan atau healthcare yang lebih kuat.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala N. Mansury mengungkapkan, bahwa sektor kesehatan Indonesia saat ini masih bergantung pada impor.
Dia menyebut, sekitar 95 persen bahan baku farmasi masih berasal dari luar Indonesia alias impor.
“Saat ini, di Indonesia masih mengimpor sekitar 95 persen bahan aktif produk farmasi. Sekitar lebih dari 70 persen alat kesehatan juga masih didatangkan dari negara lain,” ujarnya dalam event State-Owned Enterprises (SOE) International Conference, Senin (17/10).
Tak hanya itu, bahkan sekitar 2 juta orang lebih memilih mendapatkan perawatan kesehatan di luar Indonesia.
Akibatnya, sekitar US$6,5 miliar atau sekitar Rp100 triliun (kurs Rp15.480) per tahunnya masuk ke kantong negara lain.
Pahala pun menyebut, kondisi tersebut terus menjadi tantangan utama bagi Indonesia, terutama dari infrastruktur kesehatan.
Untuk itu, BUMN kini melakukan langkah dalam pembangunan fasilitas kesehatan berstandar internasional untuk menyelamatkan devisa negara.
“Kami sedang membuat kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan, sehingga sangat memungkinkan para diaspora yang berprofesi sebagai dokter atau dokter spesialis dapat membuka praktiknya di Indonesia, karena sebenarnya Indonesia membutuhkan jumlah dokter dan dokter spesialis yang cukup banyak,” lanjutnya.
Lebih lanjut, jelasnya, pemerintah juga mendorong para pemangku kepentingan hingga institusi untuk berkolaborasi dalam mewujudkan KEK Kesehatan, serta ketersediaan dokter di Indonesia.
Menurutnya, kolaborasi antar instansi masih kurang baik, sehingga berdampak pada kurangnya SDM dokter.
“Karena kita tidak memiliki kerja sama yang cukup antara universitas dan rumah sakit untuk dapat berkembang, pentingnya pengalaman dokter residen untuk mengembangkan dokter spesialis di Indonesia,” paparnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir mengharapkan ekosistem kesehatan di Indonesia bisa meraup Rp94 triliun atau 25% dari pangsa pasar pada 2027.
Erick mengatakan, selain ketahanan pangan dan ketahanan energi, ketahanan kesehatan menjadi salah satu sektor yang sangat penting untuk Indonesia ke depan.
“Tentu di era yang sangat dinamis sedang terjadi, yang bergejolak di dunia saat ini. Penting sekali Indonesia terus bisa mandiri bahkan berdaulat dalam mengisi kemerdekaannya,” tuturnya.
https://pasardana.id/news/2022/10/18/wamen-bumn-sebut-sektor-kesehatan-indonesia-masih-bergantung-impor/
Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup turun -1,29%…
Beritamu.co.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, tren pelemahan harga Surat Utang…
Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks berjangka S&P 500 hampir datar…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…
Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…