Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, penguatan IHSG pada hari Jumat (29/10) pekan lalu, didorong oleh rilis laporan keuangan kuartal III-2021 yang mencatatkan perbaikan kinerja yang juga membuktikan pemulihan ekonomi.
Berlawanan dengan bursa di regional Asia yang mayoritas mengalami pelemahan, hal ini disebabkan karena beberapa indikator ekonomi yang kurang mendukung seperti dari Korea Selatan, data output industri Korsel tercatat mulai melambat pertumbuhannya selama 10 bulan berturut-turut pada September, serta mengalahkan ekspektasi pasar dalam hal ekspansi lanjutan, karena kekurangan chip global yang memukul produksi. Sementara itu, di Hong Kong, koreksinya saham teknologi akibat adanya aturan untuk meninjau keamanan data pengguna memperberat Hang Seng pada Jumat pekan lalu.
Adapun Investor asing membukukan net sell pada perdagangan Jumat pekan lalu sebesar Rp 345,33 miliar. Kenaikan IHSG dipimpin oleh sektor basic (+1,62%), industri (+1,53%), dan infrastruktur (1,50%), dengan saham yang paling banyak dikoleksi oleh investor asing adalah BMRI, KLBF, BBRI.
Di sisi lain, Bursa AS Wall Street menghapus penurunan awal dan menutup hari perdagangan terakhir bulan Oktober dengan kenaikan moderat pada Jumat pekan lalu (29/10). Penguatan saham Microsoft membantu mengimbangi penurunan saham Amazon dan Apple setelah laba kuartalan pengecer daring dan pembuat iPhone itu mengecewakan. Laporan keuangan yang solid membantu investor mengabaikan gambaran makroekonomi, yakni saat Federal Reserve siap memangkas pembelian obligasi besar-besaran atau tapering. Pengumuman kebijakan bank sentral berikutnya adalah pada 3 November. Data menunjukkan belanja konsumen AS meningkat kuat pada September, sementara tekanan inflasi meluas.
Sementara itu, prospek bursa Asia pada pekan ini ada potensi untuk mengalami penguatan didorong oleh laporan kinerja keuangan pada periode kuartal 3/2021 ini. Meski demikian, masih ada potensi untuk mengalami koreksi dikarenakan masih terganggunya rantai pasok, serta tingkat penjualan Apple yang dibawah ekspektasi mungkin akan mengganggu kinerja bursa Asia. Di samping itu, rantai pasok khususnya untuk chip juga masih mengalami kendala, sehingga masih akan mempengaruhi kinerja saham-saham di sektor manufaktur teknologi.
Selama bulan November ini, diperkirakan IHSG akan bergerak stabil diatas level supportnya 6500, didukung oleh positifnya hasil laporan kinerja para emiten pada kuartal 3/2021.
“Adapun untuk perdagangan hari ini, IHSG juga diperkirakan akan menguat seiring dengan optimisme dari bursa AS Jumat pekan lalu. IHSG akan bergerak pada rentang 6560 – 6610,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (01/11/2021).
https://pasardana.id/news/2021/11/1/analis-market-01112021-ihsg-diperkirakan-menguat/
Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup turun -1,29%…
Beritamu.co.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, tren pelemahan harga Surat Utang…
Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks berjangka S&P 500 hampir datar…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…
Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…