Pasardana.id – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menghadiri pertemuan ke-VI tingkat Menteri Tenaga Kerja Anggota Negara Pengirim (Colombo Process) dan Negara Penerima Tenaga Migran (Sixth Abu Dhabi Dialogue Ministerial Consultation) selama dua hari (26-27 Oktober 2021) di Dubai, Persatuan Emirat Arab (United Arab Emirates).
Indonesia yang diwakili langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengungkapkan, pertemuan Abu Dhabi Dialogue (ADD) ke-VI merupakan momentum tepat bagi Pemerintah RI untuk mempromosikan strategi Indonesia dalam melindungi dan memberdayakan para pekerja migran.
“Hal ini juga sebagai tindak lanjut arahan Presiden terkait pentingnya isu perlindungan dan pemberdayaan para pekerja migran yang merupakan salah satu fokus utama Pemerintah Indonesia,” kata Ida Fauziyah lewat keterangan pers, Rabu (27/10/2021).
Ida juga mengungkapkan, dalam pertemuan ini dihasilkan 4 kesepakatan antara negara pengirim dan negara penerima pekerja migran, yakni; antisipasi lanskap perubahan pekerjaan menghadapi perubahan dunia kerja khususnya bagi pekerja migran perempuan, keterampilan serta berbagi data pekerja migran di antara negara anggota, pemanfaatan teknologi menuju pekerja migran yang adil, tertib, dan aman, serta kontribusi ADD dalam Global Consultations on Migration.
Adapun kesepakatan tersebut tertuang dalam Joint Ministerial Declaration (JMD).
“Selain itu, dalam agenda juga digelar Awards Ceremony dan serah terima jabatan Chair kepada Pakistan sebagai Chair ADD selanjutnya,” ungkapnya.
Ditambahkan, ADD juga telah mengusulkan lima rekomendasi.
Pertama, memberikan dan meningkatkan akses keadilan bagi pekerja migran.
Kedua, memfasilitasi dan meningkatkan mobilitas keterampilan antara negara-negara asal dan tujuan dalam menanggapi perubahan lanskap pekerjaan.
Ketiga, mengatasi tantangan Covid-19.
Keempat, pengintegerasian gender ke dalam kebijakan promosi pekerjaan.
Kelima, membina kerja sama internasional, intraregional dan antar regional.
ADD merupakan forum berhimpunnya 12 negara pengirim dan 6 negara-negara penerima pekerja migran, dan 2 negara peninjau.
Ke-20 negara anggota Forum Abu Dhabi Dialogue adalah Afganistan, Bangladesh, China, India, Indonesia, Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.
Sedangkan enam negara teluk destinasi yaitu Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Malaysia, serta dua observers yakni Swedia dan Swiss. Pemerintah Indonesia merupakan salah satu pemrakarsa terbentuknya forum Colombo Process.
https://pasardana.id/news/2021/10/28/menaker-sebut-add-ke-6-sebagai-momentum-untuk-pemberdayaan-pekerja-migran/
Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup turun -1,29%…
Beritamu.co.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, tren pelemahan harga Surat Utang…
Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks berjangka S&P 500 hampir datar…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…
Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…