Categories: Bisnis

DPR Nilai Pemulihan Ekonomi akan Tersendat tanpa Reformasi Struktural

Beritamu.co.id, JAKARTA — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai bahwa pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 akan tersendat tanpa adanya reformasi struktural di pemerintahan. Perencanaan dan pengelolaan anggaran menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi yang optimal pasca pandemi.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah menilai bahwa para anggota dewan dan masyarakat patut mendukung wacana reformasi struktural dari pemerintah. Langkah itu menurutnya dapat mengatasi sejumlah kendala dalam pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, reformasi struktural mencakup banyak aspek, baik anggaran, proses bisnis, investasi, kesehatan, dan lain-lain. Seluruh aspek itu harus mendapatkan perhatian dan perbaikan jika terdapat masalah-masalah yang dapat mengganjal pengembangan negara.

“Soal pemulihan ekonomi, sumber daya manusia [SDM], macam-macam lah di sini. Soal perizinan yang berbelit-belit. Semua reformasi struktural harus dilakukan secara bersamaan,” ujar Said pada Selasa (5/10/2021), dikutip dari media keuangan Kementerian Keuangan.

Menurutnya, upaya penyelesaian masalah yang simultan dan bersamaan, dalam rangka reformasi struktural dapat mendorong pemulihan ekonomi sesuai target pemerintah. Pada tahun ini, ditargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 3,7 persen–4,5 persen.

“Kalau [reformasi struktural] ini terbengkalai, berat, akan jadi beban di belakangnya. Justru pemulihan ekonomi akan terseok-seok juga, karena terjadi inefisiensi di sininya,” ujar Said.

Sebelumnya, Banggar DPR menyepakati Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2022 dari pemerintah. Lalu, dalam rapat paripurna pada Kamis (30/9/2021), Ketua DPR Puan Maharani menyepakati pengesahan RUU APBN 2022 menjadi Undang-Undang.

Related Post

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa pemerintah tetap memfokuskan APBN 2022 untuk penanganan pandemi Covid-19. Hal tersebut melanjutkan rekomposisi anggaran yang telah dilakukan pada 2020 dan 2021, yakni untuk mengatasi masalah kesehatan dan menekan dampak perekonomian.

“Pada 2022 APBN tetap fokus menangani Covid-19, yaitu untuk vaksinasi, boosting [vaksin Covid-19 dosis ketiga], meningkatkan fasilitas kesehatan, meningkatkan 3T [test, tracing, treatment], juga menyalurkan bantuan sosial,” ujar Sri Mulyani belum lama ini.

.
. :

.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.

sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20211006/9/1450860/dpr-nilai-pemulihan-ekonomi-akan-tersendat-tanpa-reformasi-struktural

alfian nadlor

Blogger yang suka mendesain

Recent Posts

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Berpeluang Melanjutkan Tren Pelemahan

Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup turun -1,29%…

5 mins ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

Beritamu.co.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, tren pelemahan harga Surat Utang…

37 mins ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Berpeluang Lanjutkan Melemah

Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks berjangka S&P 500 hampir datar…

1 hour ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…

2 hours ago

Hadi Suhermin Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di SMIL

Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…

2 hours ago

Dorong Pengembangan Industri Kreatif, Kemenperin Gelar ‘Creative Business Incubator’

Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…

3 hours ago