Jakarta, BeritaMu.co.id – Hari pertama bulan September, pasar saham domestik mencatatkan kinerja yang kurang apik. Yield SUN naik dan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles dengan koreksi nyaris satu persen. Sebanyak 204 saham menguat, 296 saham turun dan 147 saham stagnan. Nilai transaksi tidak jauh berbeda dengan hari sebelumnya yaitu di Rp 12 triliun.
Di kawasan regional Asia Tenggara, IHSG berada di ranking cukup ‘bontot’. IHSG berada di peringkat 6 hanya unggul dari Indeks PSEi Filipina yang anjlok 1%. Sementara itu indeks Straits Times Singapura berhasil mencatatkan apresiasi sebesar lebih dari 1%.
Overall pasar ekuitas regional Asia ditutup bervariasi kemarin merespons pergerakan saham-saham di Wall Street yang kurang memuaskan pada perdagangan hari sebelumnya.
Meskipun terkoreksi, asing justru mencatatkan aksi beli bersih senilai Rp 181,34 miliar di pasar regular. Saham BBCA dan BUKA menjadi incaran asing dengan masing-masing nilai transaksi beli bersihnya mencapai Rp 51,4 miliar dan Rp 48,9 miliar.
Saham BBCA memang menguat 0,23% kemarin. Namun trio saham bank pelat merah yaitu BBRI, BBNI dan BMRI yang juga berkapitalisasi pasar besar harganya anjlok lebih dari 1% dan menjadi pemberat IHSG.
Di pasar obligasi, harga instrument pendapatan tetap juga mengalami penurunan meski tak terlalu besar khususnya obligasi pemerintah. Hal ini tercermin dari kenaikan imbal hasilnya (yield). Perlu diketahui bahwa pergerakan harga dan yield pada obligasi berbanding terbalik.
Yield SUN 10 tahun pemerintah ditutup naik 2 bps menjadi 6,08% dari sebelumnya 6,06%. Secara keseluruhan tren yield memang mengalami penurunan. Stabilnya yield surat utang pemerintah AS yang dibarengi dengan minimnya tekanan eksternal menjadi alasan dibalik relinya obligasi domestik.
Nilai tukar rupiah di pasar spot juga mengalami depresiasi di hadapan greenback. Rupiah ditutup di Rp 14.280/US$. Di hari sebelumnya rupiah ditutup mendekati Rp 14.250/US$.
Kemarin, rilis data perekonomian Indonesia untuk bulan Agustus sesuai dengan perkiraan consensus pasar. Indeks Manajer Pembelian atau Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur versi Markit untuk bulan Agustus 2021 masih berada di zona kontraksi di 43,7.
Sementara itu angka inflasi juga sesuai dengan perkiraan consensus. Secara bulanan IHK Indonesia bulan lalu naik 0,03% mom dan naik 1,59% yoy. Inflasi tetap rendah baik untuk bulan Agustus maupun sepanjang tahun ini yang mengindikasikan bahwa daya beli memang belum sepenuhnya pulih.
Halaman 2>>
Demikian berita mengenai Belum Kelar Varian Delta Muncul Varian Mu, Nasib Pasar Piye?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210902061142-17-273050/belum-kelar-varian-delta-muncul-varian-mu-nasib-pasar-piye
Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup turun -1,29%…
Beritamu.co.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, tren pelemahan harga Surat Utang…
Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks berjangka S&P 500 hampir datar…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…
Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…