Categories: Bisnis

Inflasi RI Masih Moderat, Yield Mayoritas SBN Kembali Turun

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup menguat pada perdagangan Rabu (1/9/2021), setelah data aktivitas manufaktur dan inflasi Indonesia pada periode Agustus 2021 dirilis pada hari ini.

Mayoritas investor kembali memburu SBN pada hari ini, ditandai dengan kembali melemahnya imbal hasil (yield) di hampir seluruh SBN. Hanya SBN bertenor 1, 5 dan 15 tahun yang cenderung dilepas oleh investor dan mengalami penguatan yield-nya.

Yield SBN bertenor 1 tahun naik 5,3 basis poin (bp) ke level 3,158%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 5 tahun juga naik 1,2 bp ke level 4,873%, dan SBN dengan tenor 15 tahun menguat tipis 0,1 bp ke level 6,298%.

Sementara itu, yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield SBN acuan negara kembali turun sebesar 2,1 bp ke level 6,056% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Dari dalam negeri, data aktivitas manufaktur periode Agustus telah dirilis pada hari ini. IHS Markit melaporkan data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager’s Index/PMI) Indonesia periode Agustus 2021 di level 43,7, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 40,1.

PMI manufaktur Indonesia memang mulai membaik, meski belum bisa membawanya ke zona ekspansi. PMI menggunakan angka 50 sebagai batas. Kalau masih di bawah 50, maka dunia usaha masih dalam mode kontraksi.

“Gangguan Covid-19 berlanjut terhadap perekonomian Indonesia dab membebani sektor manufaktur selama dua bulan berturut-turut. Meskipun begitu, dengan gelombang kedua Covid-19 yang sudah melewati puncak, penurunan produksi dan permintaan perlahan mereda,” sebut keterangan tertulis HIS Markit.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data laju inflasi Indonesia periode Agustus 2021 pada hari ini. Hasilnya tidak jauh dari ekspektasi pasar, di mana laju inflasi masih cenderung melambat.

Pada Rabu (1/9/2021), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto melaporkan inflasi Agustus 2021 sebesar 0,03%, dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Ini membuat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 1,59%.

Related Post

Konsensus pasar yang dihimpun BeritaMu.co.id memperkirakan inflasi 0,03% (bulanan) pada Agustus 2021 dan 1,59% (tahunan). Inflasi yang rendah membuat investor nyaman memegang aset pendapatan tetap seperti SBN karena keuntungan riil (real return) dari imbal hasilnya pun terhitung lebih tinggi. AKsi beli pun terpicu.

Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), yield obligasi pemerintah acuan bertenor 10 tahun tercatat kembali menguat pada pra-pembukaan (pre-opening) perdagangan hari ini waktu AS, jelang rilis data ketenagakerjaan AS periode Agustus oleh ADP.

Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun terpantau menguat 1 bp ke level 1,312% pada pukul 07:01 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Selasa (31/8/2021) kemarin di level 1,302%.

Data ketenagakerjaan bulanan ADP yang menunjukkan perubahan dalam penggajian pribadi akan dirilis pada pukul 08:15 pagi waktu AS atau pukul 19:15 WIB.

Investor kini juga memantau data slip gaji sektor non-pertanian yang akan dirilis Jumat (3/9/2021) mendatang, karena akan menjadi acuan pengambilan kebijakan otoritas moneter AS. Ekonom dalam polling Dow Jones memprediksi 750.000 slip gaji baru diterbitkan, dengan angka pengangguran turun menjadi 5,2%.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Inflasi RI Masih Moderat, Yield Mayoritas SBN Kembali Turun, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210901182043-17-273008/inflasi-ri-masih-moderat-yield-mayoritas-sbn-kembali-turun

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Indeks Kospi Turun 0,08 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 2 poin,…

26 mins ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Berpeluang Melanjutkan Tren Pelemahan

Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup turun -1,29%…

1 hour ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

Beritamu.co.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, tren pelemahan harga Surat Utang…

2 hours ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Berpeluang Lanjutkan Melemah

Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks berjangka S&P 500 hampir datar…

3 hours ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…

3 hours ago

Hadi Suhermin Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di SMIL

Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…

4 hours ago