Diabetes adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa atau gula darah meningkat atau di atas batas normal.Kuantitas zat gula atau glukosa di dalam darah adalah penjelasan dari istilah gula darah. Gula darah ini kerap mengalami perubahan secara jumlah, dan yang perlu diperhatikan adalah kadar gula dalam darah yang berlebih ataupun kurang dari jumlah yang seharusnya dapat menyebabkan terjadinya sejumlah gangguan dalam organ tubuh.
Kadar gula darah dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari asupan nutrisi khususnya karbohidrat, kuantitas insulin, serta tingkat kepekaan sel-sel dalam tubuh terhadap insulin. Sangat penting untuk menjaga kadar gula darah kamu tetap dalam batas normal. Tidak terlalu rendah ataupun terlalu tinggi untuk menjaga sistem tubuh supaya tetap bekerja secara normal baik untuk jangka pendek ataupun jangka panjang.
Pada dasarnya, tidak ada angka yang pasti mengenai berapa harusnya kadar gula darah dalam tubuh. Akan tetapi, kamu bisa melakukan tes tertentu untuk mengecek apakah kadar gula darah dalam tubuh masih berada di batas normal. Angka yang muncul tentu berbeda tergantung jenis tes kadar gula darah yang dipilih.
Berikut beberapa contoh tes kadar gula darah beserta ambang batas normal yang menjadi standarnya.
Jenis tes gula darah yang pertama adalah tes gula darah yang dilangsungkan setelah kamu makan. Apabila tes gula darah jenis ini dilakukan dua jam setelah kamu makan, maka kadar gula darah yang dinyatakan normal adalah kurang dari 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L. Standar batas normal ini berlaku bagi orang-orang yang berusia di bawah 50 tahun.
Sementara untuk orang yang usianya antara 50 sampai 60 tahun, kadar normalnya adalah kurang dari 150 mg/dL atau 8.3 mmol/L. Sedangkan bagi orang yang berusia 60 tahun ke atas, kadar gula darah yang termasuk dalam batas normal adalah 160 mg/dL atau 8.9 mmol/L.
Selain tes gula darah setelah makan, terdapat pula tes gula darah setelah berpuasa. Untuk melakukan tes ini, kamu akan diminta untuk berpuasa terlebih dahulu, tidak mengonsumsi apapun kecuali air putih. Bila tes gula darah dilakukan setelah puasa, kadar gula darah yang normal seharusnya berada di angka kurang atau sama dengan 100 mg/dL atau 5.6 mmol/L.
Apabila tes gula darah dilaksanakan secara acak atau yang kerap disebut sebagai tes gula darah sewaktu, hasil yang muncul pun tidak bisa disamakan atau distandarisasi. Hal ini bergantung dari waktu pelaksanaan tes serta jenis makanan dan minuman apa yang dikonsumsi sebelum tes.
Umumnya, kadar gula darah yang termasuk normal adalah 80-120 mg/dL atau 4.4-6.6 mmol/L, berlaku bila tes dilakukan sesaat sebelum makan atau setelah bangun tidur. Sedangkan apabila tes dilangsungkan sebelum tidur, batasan normalnya adalah 100-140 mg/dL atau 5.5-7.7 mmol/L.
Jenis tes selanjutnya untuk mengecek kadar gula darah pada tubuh adalah tes hemoglobin. Jika memilih menggunakan jenis tes hemoglobin untuk gula darah (HbA1c), maka kadar normalnya untuk kadar gula darah pada tubuh adalah kurang dari atau sekitar 7 persen.
Yang harus kamu perhatikan, batasan atau standar yang digunakan oleh setiap laboratorium mungkin saja berbeda. Hal ini tergantung pada jenis alat yang digunakan untuk mengecek kadar gula darah. Oleh sebab itu, gunakan saja patokan yang diberikan oleh laboratorim tempat kamu melakukan tes untuk mengecek kadar gula darah.
Selain itu, kamu juga harus memastikan diri untuk mencatat tanggal pelaksanaan tes serta hasilnya, lengkap dengan makanan dan minuman apa saja yang kamu konsumsi serta aktivitas apa yang dijalani sebelum melakukan tes tersebut agar dapat menjadi benchmark bagi kesehatan kamu kedepannya.
Mengingat bahaya yang mungkin terjadi apabila kadar gula darah dalam tubuh kurang ataupun berlebih, maka ada baiknya untuk menjaga kadar gula darah agar senantiasa berada dalam angka yang normal. Apa saja sih cara-cara yang dapat dilakukan demi menjaga kadar gula darah di angka normal? Berikut beberapa caranya.
Malas bergerak, kemana-mana naik kendaraan, seharian penuh cuma guling-guling di kasur saja? Hm, sebaiknya mulai saat ini hentikan kebiasaan yang kurang sehat ini. Kurang gerak akan berakibat pada menumpuknya gula pada tubuh dan rentan menyebabkan diabetes.
Salah satu cara untuk menghindari hal ini tentunya dengan banyak bergerak, salah satunya melalui berolahraga secara rutin. Dengan menerapkan kebiasaan rutin berolahraga, kamu dapat menjaga agar kadar gula darah di dalam tubuh tetap berada pada angka yang normal dan stabil.
Minimal, lakukan olahraga dengan durasi selama 2,5 jam per minggu, dan tentunya secara teratur. kamu dapat melatih kekuatan otot-otot di tubuh karena peranan otot-otot ini dalam menggunakan dan menyimpan gula sangatlah besar. Dengan melakukan hal tersebut, kamu dapat membuat kadar gula darah tetap normal.
Tetapi ingatlah untuk tidak berlebihan dalam melakukan aktivitas fisik karena apabila berlebihan dapat memicu resiko timbulnya hipoglikemia atau kekurangan gula, yang mana hal ini berdampak pada tubuh terasa lemas, pusing berkunang-kunang, dan sebagainya.
Selain rutin melakukan olahraga, konsumsi nutrisi yang baik juga dapat membantu kamu menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh. Batasi konsumsi karbohidrat karena unsur ini menjadi penyumbang kadar gula terbesar dalam tubuh. Pilih jenis karbohidrat seperti ubi, pasta yang dibuat dari biji-bijian utuh, serta nasi merah.
Menu lain yang bisa menjadi pilihan adalah jenis kacang-kacangan, ikan salmon, brokoli, bayam, kayu manis, serta daging dada ayam yang telah disisihkan bagian kulitnya.
Hindari kebiasaan melewatkan waktu makan, terutama sarapan. Melewatkan sarapan di pagi hari akan memicu peningkatan rasa lapar yang berlebih pada waktu-waktu makan berikutnya. Hal ini menyebabkan tendensi untuk makan secara berlebihan yang berujung pada kenaikan gula darah dalam tubuh. Makanlah secara teratur sebanyak tiga kali sehari, selingi dengan camilan bernutrisi seperti buah atau biji-bijian diantara jam makan agar kadar gula darah dalam tubuh tetap normal.
Stress dapat memicu meningkatnya kadar gula darah, apalagi bila dibarengi dengan kebiasaan buruk yang kerap dilakukan untuk menanggulangi stress seperti misalnya makan berlebih ataupun mengonsumsi makanan manis.
Bila hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan angka normal, hasil ini tidak lantas memastikan bahwa kamu terbebas dari resiko menderita penyakit diabetes. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk tetap mengonsultasikan hasil pemeriksaan gula darah pada dokter untuk memastikannya, terutama jika kamu mengalami gejala-gejala diabetes ataupun memiliki riwayat penyakit turunan dan beresiko mengalami diabetes.
Lakukanlah pemeriksaan gula darah secara bijak dan tentunya sesuai dengan kebutuhan. Patuhi saran dokter dan terapkan gaya hidup sehat demi mencegah dampak buruk dari kelebihan atau kekurangan kadar gula darah. Semoga bermanfaaat!
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…
Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…
Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…