Indeks Kospi Anjlok 1,93 Persen

Beritamu.co.id – Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, anjlok 61,10 poin, atau sekitar 1,93 persen, pada Kamis (19/8/2021), menjadi 3.097,83. Penurunan yang terjadi merupakan penurunan harian tertajam sejak 26 Februari lalu.

Volume perdagangan moderat mencapai 637 juta saham senilai 16,7 triliun won atau sekitar US$14,2 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 850 berbanding 58.

Angka indeks anjlok mengikuti pergerakan saham di Wall Street yang dipicu mencuatnya kekhawatiran tapering.

“Kekhawatiran dilakukannya tapering oleh Federal Reserve Amerika Serikat membuat indeks Kospi anjlok. Saham sektor teknologi, otomotif, baja, dan sektor lainnya yang sebelumnya telah berada dalam tekanan menjadi semakin terpuruk,” kata Lee Kyung-Min, analis Daeshin Securities, seperti dikutip Yonhap News.

Investor asing dan institusi masing-masing melepas saham senilai 323 miliar won dan 416 miliar won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 799 miliar won.

Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,08 persen dan 1,44 persen. Saham perusahaan operator portal internet Naver melorot 1,05 persen.

Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor terjun 2,82 persen, sedangkan saham perusahaan kimia LG Chem melemah 0,22 persen. Saham perusahaan biofarmasi Samsung BioLogics anjlok 1,81 persen.

Saham bank digital Kakao Bank melambung 8,88 persen.

Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 8,2 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.176,2 won per dolar AS.

Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,63 persen.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 37,50 poin, atau sekitar 0,50 persen, menjadi 7.464,60. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Malaysia, Indonesia, dan Singapura melemah, sedangkan Bursa Thailand, Vietnam, dan Filipina menguat.

Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 19,26 poin, atau sekitar 0,55 persen, menjadi 3.466,03.