Beritamu.co.id — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi untuk mendorong akselerasi pertumbuhan pada kuartal IV-2025 dan berlanjut ke 2026.
“Dengan adanya itu (paket stimulus ekonomi), harapannya belanja pemerintah bisa kita kawal terus. Ya, kita berharap target 5,2 (persen) kita bisa capai,” kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/9).
Adapun saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12 persen pada kuartal II 2025, menunjukkan pemulihan setelah perlambatan ekonomi pada kuartal sebelumnya, yakni 4,87 persen.
Diketahui, paket stimulus bernilai sekitar Rp 16,23 triliun itu mencakup bantuan pangan, program padat karya (cash-for-work), perpanjangan dan perluasan insentif PPh Pasal 21 yang ditanggung pemerintah (DTP) untuk sektor pariwisata dan padat karya, program magang berbayar bagi lulusan, sampai penempatan dana pemerintah ke bank-bank Himbara untuk memperkuat likuiditas.
Di sisi lain, pengumuman paket stimulus ini langsung memicu reaksi pasar modal: indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, namun analis mengingatkan agar investor memperhatikan risiko pelaksanaan dan implikasi fiskal.
Apa isi paket dan mengapa pasar bereaksi?
Paket stimulus berisi delapan program akselerasi untuk 2025 plus program lanjutan ke 2026 — antara lain bantuan pangan untuk jutaan keluarga, perpanjangan PPh 21 DTP bagi pekerja di sektor pariwisata dan Horeka, subsidi magang untuk ribuan lulusan, serta program padat karya yang menargetkan ratusan ribu pekerja sementara.
Sebelumnya, Pemerintah (Menteri Keuangan) juga mengumumkan penempatan dana sekitar Rp200 triliun ke bank-bank Himbara dengan tujuan memperbaiki likuiditas perbankan dan membuka ruang penyaluran kredit.
Tanggapan Pengamat dan Regulator — Positif, tapi berhati-hati
1.Sentimen positif jangka pendek
Sepanjang pengamatan penulis, market first-reaction: sentimen likuiditas dan prospek kenaikan konsumsi domestik membuat saham-saham konsumsi, perbankan, konstruksi, dan pariwisata mencatat penguatan.
Secara teknikal analis, beberapa rumah riset melihat peluang IHSG menembus level resistance psikologis jika realisasi stimulus berjalan mulus.
2.Fokus pada eksekusi, bukan hanya pengumuman
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKB, Bertu Merlas menegaskan, paket stimulus tersebut harus tepat sasaran, terserap maksimal, serta diawasi secara berkelanjutan.
“PKB memberikan apresiasi terhadap kebijakan Presiden Prabowo dalam mengeluarkan paket stimulus ekonomi. Hal ini menunjukkan keseriusan Presiden meningkatkan perekonomian masyarakat hingga level terbawah. Penyerapan tenaga kerja bahkan masuk dalam program khusus yang diharapkan mampu menekan angka pengangguran terbuka,” kata Bertu di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Ia berharap, paket stimulus menjangkau masyarakat tanpa hambatan lokasi maupun birokrasi.
“Seluruh pihak harus memastikan bantuan tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan,” tegasnya.
3.Likuiditas perbankan sebagai pendorong
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung penempatan dana Rp200 triliun oleh pemerintah ke lima bank Himbara (BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, BSI) untuk mendorong penyaluran kredit, namun menekankan pentingnya manajemen risiko yang ketat untuk mencegah potensi kredit macet (non-performing loan – NPL).
OJK juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengoptimalkan dana negara, berharap dapat menurunkan biaya dana (cost of fund) perbankan, memperkuat likuiditas, dan pada akhirnya menopang pertumbuhan ekonomi.
“Dengan adanya masukan dana Rp 200 triliun ini sekarang sudah berada di atas 20% dan memang 20% itu threshold yang baik untuk mengukur likuiditas suatu bank,” ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar usai bertemu Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Lebih lanjut, Mahendra memastikan, OJK akan terus memantau perkembangan agar kebijakan ini efektif.
“Proses evaluasi dilakukan secara berkala untuk melihat sejauh mana fungsi intermediasi perbankan berjalan sesuai harapan,” sambungnya.
4.Kekhawatiran soal kredibilitas fiskal dan kestabilan makro.
Tidak semua komentar optimis.
Sejumlah ekonom internasional dan mengatakan, bahwa paket stimulus ini muncul di saat ada tekanan politik dan pergantian Menkeu yang baru, sehingga kekhawatiran soal kredibilitas fiskal dan kemandirian kebijakan moneter kembali mengemuka.
“Pasar akan mengawasi sinyal bahwa stimulus tidak memperbesar defisit di luar batas yang dapat diterima — jika tidak, yield obligasi bisa naik dan itu menekan sentimen saham,” kata seorang ekonom yang menjadi narasumber polling Reuters.
Sementara itu, Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), M. Rizal Taufikurahman memprediksi efek stimulus “8+4+5” tidak akan instan.
Menurutnya, dampak paket ekonomi itu bergantung pada kecepatan penyerapan anggaran dan implementasi di lapangan.
Rizal memproyeksi program-program berbasis bantuan langsung, seperti beras 10 kilogram (kg), diskon iuran BPJS, dan subsidi pekerja informal bakal terasa dampaknya dalam 2 bulan-3 bulan.
Ia meyakini, manfaat program tersebut juga akan langsung menambah daya beli para penerimanya.
Sementara, manfaat program yang bersifat padat karya, pelatihan, atau perbaikan permukiman akan terasa lebih lama.
Rizal pun memprediksi, dampaknya baru bisa dirasakan dalam 3 bulan – 6 bulan saat proyek tersebut mulai berjalan dan tenaga kerja terserap.
Risiko yang harus diwaspadai investor
Penulis menilai, pelaku pasar juga perlu memikirkan worst case bila action plan Pemerintah tidak berjalan maksimal.
Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai, yaitu;
1.Realisasi lambat / hambatan operasional. Jika program padat karya dan bantuan pangan tidak segera sampai ke target, permintaan domestik tidak akan terangkat sebagaimana harapan.
2.Dampak pada defisit & yield obligasi. Meski pemerintah mengklaim defisit tetap terkendali, pasar obligasi akan menguji komitmen itu; kenaikan yield dapat mengerek cost of capital emiten.
3.Tekanan nilai tukar dan kebijakan BI. Peristiwa politik dan sentimen luar negeri telah mempengaruhi rupiah; BI diperkirakan berhati-hati dalam sikap moneter sampai stabilitas mata uang terjaga.
Kebijakan moneter yang lebih ketat bila inflasi naik bisa mengurangi efek stimulus terhadap pasar saham.
Implikasi sektoral — siapa yang paling diuntungkan?
-Konsumsi / Ritel / FMCG: mendapat dorongan dari bantuan pangan dan peningkatan daya beli.
-Pariwisata, hotel, restoran (Horeka): insentif PPh 21 DTP untuk pekerja Horeka langsung meringankan beban perusahaan dan pekerja, berpotensi mempercepat pemulihan sektor ini.
-Perbankan: dukungan likuiditas Himbara membuka ruang kredit, yang bila disalurkan ke UMKM/bisnis lokal dapat meningkatkan pendapatan bunga.
-Konstruksi & properti: program padat karya dan proyek perumahan berpotensi mengerek permintaan bahan bangunan dan jasa konstruksi.
Strategi untuk investor
Stimulus Prabowo memberikan sentimen positif jangka pendek bagi IHSG dan beberapa sektor domestik.
Namun efektivitasnya sangat bergantung pada realisasi program, komunikasi fiskal yang meyakinkan, dan stabilitas makro (nilai tukar, inflasi, dan yield obligasi).
Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan pelaku pasar/investor;
-Untuk investor jangka pendek: manfaatkan momentum sektor-sektor yang jelas mendapat insentif, tetapi pasang stop-loss mengingat volatilitas pasar.
-Untuk investor jangka menengah/panjang: perhatikan laporan realisasi stimulus dan kuartalan emiten; pilih perusahaan dengan neraca sehat dan eksposur domestik tinggi.
(Dirangkum dari berbagai sumber)
Penulis: Harry Tanoso – Editor in Chief Beritamu.co.id
https://pasardana.id/news/2025/9/16/stimulus-prabowo-dan-reaksi-pasar-sentimen-positif-tapi-waspada-pada-risiko-fiskal-dan-eksekusi/
Beritamu.co.id - Tokocrypto, platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, merayakan ulang tahun ke-7…
Beritamu.co.id – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (IDX:BMRI) menyambut baik sekaligus mendukung penuh langkah Pemerintah…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini, Selasa (16/9/2025) berhasil…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK Nomor 18 Tahun 2025 tentang…
Beritamu.co.id - PT Fore Kopi Indonesia Tbk (IDX: FORE) (Perseroan) menyampaikan informasi tentang Transaksi…
Beritamu.co.id - Kementerian Perindustrian terus mendorong pemanfaatan limbah kelapa sawit, khususnya tandan kosong kelapa sawit…