Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami pelemahan pada sesi perdagangan di awal pekan ini.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 3 basis poin (bps) menjadi 5,89%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 1 bp menjadi 6,39%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 3 bp menjadi 6,42%.
Level yield curve 10-tahun masih berada di dalam weekly estimated range di kisaran 6,33-6,52%.
Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp32,1 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari Jumat yang tercatat sebesar Rp20,8 triliun.
PBS030 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp5,6 triliun dan Rp3,6 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,6 triliun.
Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp33,1 triliun, lebih rendah dibandingkan lelang SBSN sebelumnya tanggal 5 Agustus yang mencapai Rp43,0 triliun.
Pemerintah menetapkan total amount awarded sebesar target indikatif Rp9 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,29%, bergerak dari level Rp16.198/US$ di hari Senin menjadi Rp16.246/US$ kemarin.
Indikator global menunjukkan sentimen yang mixed.
Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun dan 10-tahun masing-masing turun sebesar 4bp menjadi 3,82% dan 4,30%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 67bp.
Secara year-to-date, CDS 5-tahun Indonesia telah mencatatkan penurunan sebesar 12bp, mengindikasikan confidence investor terhadap creditworthiness Indonesia tetap terjaga.
Para market participant menanti hasil RDG BI yang akan diumumkan siang ini.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah akan stabil. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0096, FR0065, FR0106,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (20/8).
https://pasardana.id/news/2025/8/20/analis-market-2082025-demand-terhadap-sbn-berdenominasi-rupiah-diproyeksi-stabil/
Beritamu.co.id - Robi Cahyadi selaku Komisaris PT Topindo Solusi Komunika Tbk (IDX: TOSK) telah…
Beritamu.co.id - David Yaory selaku Direksi dan juga Pengendali PT Delta Giri Wacana Tbk…
Beritamu.co.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mencermati pergerakan harga Saham PT Estee Gold Feet…
Beritamu.co.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa penghentian sementara (suspensi) atas perdagangan Saham…
Beritamu.co.id – PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) (IDX: AMAR) kini mulai melirik industri…
Beritamu.co.id - Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II-2025 tetap terjaga. Di sini, NPI mencatat…