Beritamu.co.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Wall Street ditutup stagnan pada perdagangan Senin (18 Agustus 2025) menjelang simposium Jackson Hole dan laporan pendapatan dari peritel besar.
Dow Jones turun 34 poin atau 0,08% menjadi 44.911,82, S&P 500 melemah 0,01%, sementara Nasdaq Composite naik 0,03%.
Indeks S&P 500 tetap berada di dekat rekor tertinggi yang dicapai Jumat sebelumnya.
Selama 2 minggu terakhir, Wall Street menguat didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga dan musim pendapatan yang solid meskipun lingkungan perdagangan yang tidak menentu.
Sementara itu, tarif AS diperkirakan akan semakin membebani konsumen: Goldman Sachs menghitung bahwa per Juni, konsumen hanya menanggung 22% dari beban tarif, tetapi ini dapat meningkat menjadi 67% jika tarif baru diberlakukan.
SENTIMEN PASAR: Pertemuan Presiden AS DONALD TRUMP dengan Presiden Ukraina VOLODYMYR ZELENSKIY di Washington menarik perhatian, tetapi tidak banyak menggerakkan pasar. Trump mengatakan AS akan membantu Eropa menyediakan keamanan bagi Ukraina, dan kedua pemimpin mendorong kemungkinan pertemuan trilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Zelenskiy menggambarkan perundingan tersebut sangat baik, meskipun Trump menekankan bahwa gencatan senjata seharusnya tidak menjadi prasyarat bagi kesepakatan damai, yang juga tidak akan mencakup pengembalian Krimea ke Ukraina maupun keanggotaan NATO bagi Ukraina. Ia juga menyatakan bahwa Zelenskiy dapat segera menghentikan perang jika diinginkan.
REGULASI & KEBIJAKAN: Fokus utama minggu ini adalah simposium JACKSON HOLE (21–23 Agustus), simposium tahunan yang diselenggarakan oleh Federal Reserve Bank of Kansas City sejak 1981. Pertemuan tingkat tinggi ini dihadiri oleh para gubernur Fed, bank sentral global, menteri keuangan, ekonom terkemuka, dan akademisi. Ketua Fed JEROME POWELL diperkirakan akan memberi sinyal bahwa risiko inflasi dan ketenagakerjaan kini lebih seimbang, membuka jalan bagi suku bunga menuju level netral. Namun, ia kemungkinan akan menunda komitmennya sebelum melihat data ketenagakerjaan dan inflasi bulan Agustus. Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan September adalah 83–85%, dengan probabilitas pelonggaran tambahan tahun ini mulai melemah. Bank of America justru memperkirakan The Fed tidak akan memangkas suku bunga sama sekali tahun ini, dengan alasan daya beli konsumen dan pendapatan tenaga kerja yang kuat.
LABA PERUSAHAAN: Musim laba AS menunjukkan kekuatan yang solid: EPS S&P 500 naik 11% YoY dan 58% perusahaan menaikkan proyeksi setahun penuh. Sekitar 90% perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartal Juni, dengan 81% di antaranya melampaui ekspektasi. Perusahaan-perusahaan Teknologi berkapitalisasi besar melaporkan hasil yang luar biasa. Fokus minggu ini adalah Walmart, Home Depot, Target, Lowe’s, dan TJX. Perusahaan lain yang akan melaporkan kinerjanya termasuk Workday, Alibaba, Baidu, Palo Alto Networks, dan Analog Devices.
INFORMASI KHUSUS INTEL: Pemerintahan Trump sedang membahas opsi untuk mengambil 10% saham Intel senilai sekitar USD 10 miliar dengan mengkonversi hibah Undang-Undang Chip (USD 10,9 miliar) menjadi ekuitas, yang bertujuan untuk memperkuat kendali atas rantai pasokan semikonduktor strategis AS dan mengurangi ketergantungan pada Tiongkok. Langkah ini akan sepenuhnya didanai oleh subsidi pemerintah, bukan modal segar. Keuntungannya: Intel mendapatkan dukungan finansial untuk menghidupkan kembali bisnis pengecorannya yang merugi, dan AS mendapatkan pengaruh strategis atas produksi chip penting. Sebagaimana diketahui, unit bisnis Intel yang berfungsi sebagai produsen chip pihak ketiga masih belum menguntungkan, kalah dari TSMC dan Samsung dalam hal teknologi, kapasitas, dan pelanggan. Kerugiannya: risiko intervensi pemerintah yang berlebihan, potensi inefisiensi pasar, dan kritik penggunaan uang pajak untuk “menyelamatkan” perusahaan besar.
INDIKATOR EKONOMI: PENGELUARAN KONSUMEN AS tetap menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Data menunjukkan 10% orang terkaya menyumbang separuh konsumsi, naik dari 36% tiga dekade lalu. Laporan The Fed Boston menekankan konsumsi yang kuat didukung oleh kelompok berpenghasilan tinggi yang belum terbebani utang kartu kredit. Pertumbuhan upah tahunan rata-rata di bulan Juli naik 3,9%, setara dengan pertumbuhan riil sebesar 1,3%. Pendapatan tenaga kerja agregat naik 5,5% selama 6 bulan terakhir secara tahunan, didorong oleh kenaikan upah. Namun, konsumsi riil stagnan di semester pertama, dan koreksi pasar saham dapat berdampak negatif terhadap kekayaan. Sentimen konsumen menurun akibat inflasi, sementara Indeks Pasar Perumahan mencapai titik terendah sejak Desember 2022. Fokus hari ini juga akan tertuju pada data Izin Mendirikan Bangunan & Pembangunan Perumahan bulan Juli.
PENDAPATAN TETAP & MATA UANG: Kurva Imbal Hasil Obligasi Negara AS (US Treasury Yield) menanjak, dengan selisih 2 tahun–10 tahun melebar menjadi 57,8 bps, tertinggi sejak pertengahan Juli, menandakan kombinasi ekspektasi penurunan Suku Bunga Fed jangka pendek + kekhawatiran inflasi jangka panjang karena perekonomian dianggap tetap cukup tangguh. Tidak hanya di AS, imbal hasil obligasi 30 tahun AS mencapai titik tertinggi dalam 2 minggu, obligasi Jepang mencapai titik tertinggi dalam 3 minggu, dan imbal hasil obligasi Jerman mencapai titik tertinggi dalam 14 tahun. Di Tiongkok, imbal hasil obligasi 30 tahun melonjak 8 bps menjadi 2,12%, kenaikan harian terbesar sejak Oktober.
-DOLAR AS melemah 0,3% menjadi 98,114 terhadap sekeranjang mata uang, meskipun menguat 0,4% terhadap Yen menjadi 147,82, sementara Euro melemah 0,3% menjadi 1,1667. Yuan ditetapkan oleh Beijing pada 7,1322/$, level terkuat sejak November. Real Brasil melemah 0,6%.
PASAR EROPA & ASIA: Indeks STOXX 600 Eropa ditutup sedikit lebih tinggi setelah menyentuh level tertinggi sejak Maret pekan lalu. DAX Jerman turun 0,2% sementara FTSE Inggris naik 0,2%. MSCI All Country World Index mendekati rekor tertingginya. Di Asia, Nikkei Jepang mencetak rekor tertinggi baru, indeks Taiwan juga mencapai rekor, dan saham Tiongkok mencapai puncak tertingginya dalam satu dekade. MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang mencapai level tertinggi dalam 4 tahun pekan lalu. Agenda minggu ini mencakup neraca berjalan Zona Euro (Juni) dan sentimen konsumen Australia (Agustus).
-Perdana Menteri INDIA Narendra Modi mengumumkan pemotongan GST (Pajak Barang & Jasa) terbesar dalam 8 tahun, menurunkan tarif 12% menjadi 5% dan menghapus braket pajak tertinggi sebesar 28%, sehingga barang-barang pokok hingga elektronik menjadi lebih murah mulai Oktober 2025. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga, meningkatkan PDB India sekitar 0,6 poin persentase, dan memperkuat iklim investasi meskipun mengurangi pendapatan negara hingga US$20 miliar per tahun. Selain manfaat ekonomi, langkah ini juga membawa bobot politik yang kuat menjelang pemilu di Bihar, yang berpotensi memperkuat citra Modi dan BJP (Partai Bharatiya Janata = saat ini partai politik terbesar di India, konservatif nasionalis Hindu; dipimpin oleh Narendra Modi sendiri).
KOMODITAS: Harga minyak naik sekitar 1% setelah pertemuan Trump-Zelenskiy meskipun tidak ada hasil yang signifikan. Harga Brent ditutup pada $66,52–66,60/barel, sedangkan harga WTI AS pada $63,34–63,42/barel. Harga EMAS tetap stabil di $3.333/ons setelah turun 1,9% minggu lalu.
INDONESIA: Presiden Prabowo Subianto secara resmi menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2026 sebesar 5,4% dalam RAPBN pertama pemerintahannya. Target tersebut didukung oleh asumsi makroekonomi: Inflasi 2,5%, nilai tukar Rupiah Rp16.500/USD, imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun 6,9%, dan Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) US$70/barel. Pemerintah juga optimistis menargetkan penerimaan negara sebesar Rp3.147,7 triliun pada tahun 2026 = 4,74% lebih tinggi dari target awal dalam APBN 2025, atau hampir 10% lebih tinggi dari prospek 2025 yang ditetapkan pada pertengahan tahun. Presiden mendesak Danantara untuk dapat memberikan kontribusi sebesar USD 50 miliar/tahun = Rp 808 triliun per tahun ke kas negara. Dalam RAPBN 2026, pemerintah mengusulkan anggaran belanja sebesar Rp 1.498,25 triliun untuk 102 kementerian/lembaga, dengan Badan Pusat Statistik (BPS) menempati posisi teratas sebagai penerima dana terbesar. Menteri Pertanian bahkan memastikan bahwa Indonesia akan mencapai swasembada pangan pada tahun 2025, di tengah harga beras yang tinggi meskipun stok nasional melimpah dan kelangkaan minyak goreng. Pemerintah juga memastikan pembangunan IKN akan dilanjutkan pada tahun 2026 dengan anggaran yang dikurangi sebesar Rp6,3 triliun. Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa pemerintah mengalokasikan Rp402 triliun untuk mewujudkan ketahanan energi.
INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN: IHSG berhasil menancapkan bendera Indonesia di puncak “gunung” 8.000 (intraday tertinggi: 8.017,07) pada perdagangan hari Jumat, sebuah gestur ikonik menjelang HARI KEMERDEKAAN INDONESIA ke-80 pada 17 Agustus, tetapi ditutup pada level 7.898,38 = turun 32,88 poin / -0,41%. Dengan posisi penutupan seperti itu, IHSG menciptakan semacam candle BEARISH ENGULFING (atau setidaknya DARK CLOUD), yang dibayangi oleh divergensi negatif RSI (pada area tinggi/resistance kritis).
-Tren jangka menengah harus diakui sebagai Tren Naik yang solid dalam pola PARALLEL CHANNEL.
“Berbicara mengenai potensi konsolidasi IHSG yang sehat, Kami optimis IHSG masih dapat bertahan di atas Support MA10 (saat ini di kisaran 7.670) sebagai tulang punggung kuat Uptrend,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Selasa (19/8).
https://pasardana.id/news/2025/8/19/analis-market-1982025-ihsg-diproyeksi-masih-dapat-bertahan-di-atas-support-ma10/
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (20/8), IHSG ditutup naik 1.03%,…
Beritamu.co.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Bursa AS ditutup cenderung melemah pada Rabu…
Beritamu.co.id – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) (IDX: PGAS) terus memperkuat komitmennya dalam…
Beritamu.co.id – Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (20/8), IHSG menguat 1,03% ke…
Beritamu.co.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) mengumumkan penunjukan Gigih Udi…
Beritamu.co.id - Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan PT Kereta Api Indonesia…