Beritamu.co.id – Pandemi Covid-19 disebutkan menjadi salah satu pemicu adanya fenomena rojali atau rombongan jarang beli, yang belakangan ini tengah santer di masyarakat.
Sementara itu, euforia masyarakat setelah Covid-19 berakhir, membuat masyarakat akhirnya memilih untuk berwisata dan jalan-jalan. Tak elak, pusat perbelanjaan pun dijadikan tujuannya.
“Kalau ke mall bukannya belanja di mallnya itu. Banyakan itu hanya makan. Itu memang dua bulan terakhir itu seperti itu (fenomena rojali),” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, di Jakarta, Rabu (30/7).
Saat ini, lanjut Rani, daya beli masyarakat untuk barang-barang sekunder seperti pakaian jadi, khususnya diluar kebutuhan wajin seperti seragam sekolah masih cenderung minim.
Meski begitu, kata Rani, pemerintah tetap optimis akan ada pergerakan positif saat menjelang akhir tahun nanti. Pasalnya, momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diharapkan dapat mendorong peningkatan konsumsi masyarakat secara signifikan.
“Harapan kita nanti di akhir tahun nih, Nataru (akan meningkat),” ucapnya singkat.
https://pasardana.id/news/2025/7/31/kata-kemenperin-terkait-fenomena-rojali-di-masyarakat/
Beritamu.co.id — Pemerintah Indonesia resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 50 Tahun 2025…
Beritamu.co.id - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR.D.I.Y. Indonesia) (Perseroan) (IDX: MDIY) menutup semester…
Beritamu.co.id - PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) (IDX: NISP) (Bank) merilis laporan kinerja Semester…
Beritamu.co.id – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) (IDX: EXCL), melalui layanan prabayar XL,…
Beritamu.co.id - Sebagai bank yang berkomitmen untuk memberikan dampak bagi masyarakat rentan, Bank DBS…
Beritamu.co.id - PT Abadimukti Gunalestari selaku pemegang saham pengendali PT Perdana Gapura Prima Tbk…