Beritamu.co.id – PT Intiland Development Tbk (IDX: DILD) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,2 triliun di semester I-2025.
Jumlah itu sebagian besar berasal dari development income.
Secara rinci, development income menyumbang Rp772 miliar dan recurring income sebesar Rp444 miliar, atau masing-masing berkontribusi sebesar 63% dan 37% dari keseluruhan.
Lebih rinci, dari development income itu, sebanyak Rp394 miliar berasal dari pengembangan kawasan industri
Direktur Utama Intiland, Archied Noto Pradono menjelaskan, pendapatan segmen kawasan industri berhasil memberikan kontribusi signifikan terhadap capaian kinerja Perseroan.
Segmen ini menyumbang hingga 33% dari seluruh pendapatan usaha yang dibukukan Perseroan.
“Pencapaian ini menegaskan kawasan industri sebagai penopang penting kinerja keuangan sepanjang paruh pertama tahun ini,” ujar Archied melalui keterangan tertulis, Kamis, (31/7/2025).
Saat ini, Intiland tengah mengembangkan dua kawasan industri yakni Batang Industrial Park (BIP), di Batang Jawa Tengah dan Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto Jawa Timur.
Selain kedua kawasan industri tersebut, Perseroan juga mengembangkan kawasan pergudangan Aeropolis Techno Park, di Aeropolis yang berlokasi di Tangerang.
Selain kawasan industri, kontributor development income lainnya berasal dari segmen kawasan perumahan dan pengembangan mixed-use & high rise.
Masing-masing segmen memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp231 miliar atau 19% dan Rp147 miliar atau 12% dari keseluruhan.
“Pendapatan usaha dari kawasan industri cenderung lebih stabil dan memberikan margin yang sehat. Hal ini mendukung kestabilan arus kas serta menjaga kinerja keuangan Perseroan secara keseluruhan di tengah pasar residensial high-rise yang masih belum mengalami pertumbuhan signifikan,” ujar Archied.
Namun pada semester I-2025, laba tahun berjalan Intiland turun menjadi Rp49,1 miliar dibandingkan semester-I 2024 sebesar Rp413,3 miliar.
Meski begitu, Intiland mencatatkan pencapaian positif pada peningkatan efisiensi dalam struktur biaya.
Beban usaha menurun 8% dari Rp169,9 miliar di semester I-2024 menjadi Rp155,8 miliar.
Perseroan juga berhasil menurunkan beban bunga turun dari Rp199,9 miliar menjadi Rp176,3 miliar, seiring dengan penurunan utang.
Sementara itu, kondisi EBITDA naik dari 22% pada semester-I 2024 menjadi 28% pada semester-I 2025.
Peningkatan ini menunjukkan efisiensi dan kinerja operasional yang terus membaik.
“Peningkatan ini menunjukkan membaiknya efisiensi operasional dalam menghasilkan keuntungan. Kami akan fokus dalam memperkuat kinerja operasional dan menjaga struktur keuangan tetap sehat,” ucap Archied.
https://pasardana.id/news/2025/7/31/ditopang-kawasan-industri-intiland-raup-pendapatan-usaha-rp1-2-triliun/
Beritamu.co.id – Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (20/8), IHSG menguat 1,03% ke…
Beritamu.co.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) mengumumkan penunjukan Gigih Udi…
Beritamu.co.id - Komisi VI DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan PT Kereta Api Indonesia…
Beritamu.co.id - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 yang terjadi pada Rabu, 20 Agustus 2025…
Beritamu.co.id - Sudharmono Saragih selaku Direksi PT TBS Energi Utama Tbk (IDX: TOBA) telah…
Beritamu.co.id - PT Elnusa Tbk (Elnusa) (IDX: ELSA), bagian dari Subholding Upstream Pertamina, bersama…