Categories: MARKET

ANALIS MARKET (19/6/2025): IHSG Diproyeksi Tertekan

Beritamu.co.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Indeks utama Wall Street ditutup hampir datar pada hari Rabu (18/6/25) setelah sesi perdagangan yang bergejolak.  

S&P 500 turun tipis 0,03%, Dow Jones turun 44 poin atau 0,10% menjadi 42.171,66, sementara Nasdaq Composite naik 0,13%.  

Pasar sempat menguat sebelum pidato Jerome Powell, tetapi kehilangan momentum setelah pernyataan Fed dianggap lebih agresif dari yang diharapkan.  

SENTIMEN PASAR: FEDERAL RESERVE mempertahankan suku bunga dalam kisaran 4,25%–4,50% seperti yang diharapkan, tetapi mengisyaratkan laju penurunan suku bunga yang lebih lambat. Proyeksi 2025 tetap pada dua kali penurunan ke level 3,9%. Namun, proyeksi 2026 dan 2027 direvisi naik menjadi 3,6% dan 3,4%, dari sebelumnya 3,4% dan 3,1%. Powell menekankan bahwa Fed tidak akan bertindak sampai benar-benar memahami dampak tarif Trump terhadap inflasi, dan mendesak publik untuk tidak terlalu terpaku pada proyeksi karena proyeksi tersebut dapat berubah dengan data baru. Powell juga mengakui bahwa harga barang konsumen diperkirakan akan naik sepanjang musim panas karena tarif, dan bahwa dampak kebijakan tersebut masih belum pasti. Pernyataan ini mendorong imbal hasil obligasi AS kembali naik setelah penurunan sebelumnya.  

INDIKATOR EKONOMI: Penjualan ritel AS anjlok 0,9% pada bulan Mei, penurunan terbesar dalam empat bulan. Di sektor properti, pembangunan perumahan keluarga tunggal naik sedikit sebesar 0,4% pada bulan Mei, tetapi izin bangunan turun tajam karena kelebihan stok perumahan dan tekanan tarif, yang menandakan pasar properti yang lesu. Pasar tenaga kerja juga menunjukkan tanda-tanda melemah: Klaim Pengangguran Awal turun sedikit menjadi 245.000 pada minggu lalu, tetapi tetap pada level yang menunjukkan momentum melemah pada bulan Juni. Pasar keuangan AS akan ditutup pada hari Kamis untuk hari libur nasional 19 Juni. Data ekonomi utama yang akan datang minggu depan mencakup indikator PCE dan laporan tenaga kerja terbaru.  

-Bloomberg melaporkan bahwa regulator keuangan AS berencana untuk menurunkan ambang batas Enhanced Supplementary Leverage Ratio (ESLR) untuk bank-bank besar seperti JPMorgan, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley. ESLR akan diturunkan dari 5% ke kisaran 3,5%–4,5% untuk meningkatkan fleksibilitas dalam perdagangan obligasi pemerintah AS. Peraturan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan tanpa memberikan beban modal yang berlebihan di tengah pasar yang bergejolak.  

PENDAPATAN TETAP & MATA UANG: US TREASURY 10 tahun berada di 4,391%, tidak berubah dari hari sebelumnya. Imbal hasil 2 tahun, yang sensitif terhadap suku bunga, turun sedikit menjadi 3,939%. Permintaan obligasi meningkat karena kekhawatiran atas keterlibatan AS dalam konflik Israel-Iran tetapi berbalik setelah Powell memperkirakan kemungkinan kenaikan inflasi.  

PASAR EROPA & ASIA: Sentimen global sebagian besar masih dipengaruhi oleh arah suku bunga Fed, ketegangan geopolitik Timur Tengah, dan kebijakan tarif AS.  

Pasar Eropa sebagian besar ditutup di wilayah negatif, dipicu oleh kehati-hatian investor menjelang beberapa keputusan suku bunga dari bank sentral utama (Bank of England, Swiss National Bank, Norges Bank) dan pemantauan ketat terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah. Stoxx Europe 600 turun 0,34%, tertekan oleh sektor perawatan kesehatan. DAX Jerman turun 0,5%, sementara CAC 40 Prancis turun 0,36%. Di sisi lain, FTSE 100 Inggris naik tipis 0,11% di tengah sentimen merger sektor perbankan menyusul laporan minat akuisisi di TSB Bank oleh NatWest dan Banco Santander.  

Related Post

Pasar ASIA bergerak beragam dengan fokus pasar diarahkan pada ketegangan geopolitik dan data ekonomi. NIKKEI 225 Jepang naik 0,9% menjadi 38.885,15 dan Topix naik 0,77% menjadi 2.808,35, di tengah data ekspor Mei yang menunjukkan penurunan 1,7% YoY—lebih baik dari perkiraan penurunan 3,8%. BANK OF JAPAN memperingatkan risiko perlambatan ekonomi karena melemahnya perdagangan global. KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,74% dan KOSDAQ naik 0,53%. Di Tiongkok, Shanghai Composite naik tipis 0,04%, sementara Hang Seng Hong Kong turun tajam sebesar 1,12% karena kekhawatiran geopolitik dan tekanan pada sektor teknologi. Indeks CNBC 100 Asia turun 0,09% menjadi 10.975,68. 

KOMODITAS: Harga MINYAK MENTAH ditutup sedikit lebih tinggi setelah awalnya turun di awal sesi. BRENT naik 25 sen menjadi USD 76,70/barel, dan US WTI naik 30 sen menjadi USD 75,14. Sebelumnya, harga sempat turun 2% tetapi melonjak lebih dari 4% pada hari Selasa, didorong oleh kekhawatiran atas eskalasi konflik dan gangguan pasokan dari Iran. 

KONFLIK GEOPOLITIK: PERANG ISRAEL-IRAN tetap menjadi faktor kunci yang membayangi pasar. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak tuntutan Presiden AS Donald Trump untuk menyerah tanpa syarat. Ia menegaskan bahwa rakyat Iran tidak akan tunduk pada ancaman dan memperingatkan bahwa setiap intervensi militer AS akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Trump menyatakan bahwa kesabarannya telah habis tetapi belum mengumumkan langkah selanjutnya. Ia juga menyebutkan bahwa serangan terhadap Iran masih mungkin terjadi dan mengklaim bahwa Iran ingin berunding. 

INDONESIA: Bank Indonesia (BI) telah membuka kemungkinan penurunan BI-Rate lebih lanjut di masa mendatang, setelah sebelumnya melakukan dua kali pemotongan pada bulan Januari dan Mei. Sejauh ini, BI telah memangkas BI-Rate sebesar 50 basis poin menjadi 5,50%, dan mempertahankannya pada level tersebut dalam Rapat Dewan Gubernur BI kemarin. Sinyal pelonggaran lebih lanjut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sambil menjaga inflasi dalam target BI sebesar 2,5% plus atau minus 1%, dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai fundamentalnya. 

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN melemah sebesar 48 poin / -0,67% ke level 7.107,79, disertai dengan Penjualan Bersih Asing sebesar Rp 646,38 miliar. Nilai tukar Rupiah sedikit goyang sekitar 16.310 / USD.  

“Kami menilai fenomena ini sebagai konfirmasi yang lebih kuat dari rekomendasi untuk mengurangi portofolio, karena Trailing Stop sekali lagi menembus di bawah Support utama: kisaran MA10 & MA20 sebagai garis pertahanan terdekat,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Kamis (19/6). 


https://pasardana.id/news/2025/6/19/analis-market-1962025-ihsg-diproyeksi-tertekan/

Yulia Vera

Recent Posts

Wahana Interfood Nusantara Informasikan Perubahan Tempat Kedudukan, Alamat Kantor Pusat dan Alamat Pabrik Perseroan

Beritamu.co.id - PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (IDX: COCO) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta…

10 mins ago

Rp2,6 Triliun Lenyap! Satgas PASTI Perang Total Lawan Penipuan Digital dan Kripto Ilegal

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, bahwa Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas…

41 mins ago

OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Sulteng Ventura

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan pencabutan izin usaha PT Sarana Sulteng Ventura…

1 hour ago

Indo Acidatama Siap Bagikan Dividen Tunai RpRp 6.02 Miliar. Catat Jadwalnya!

Beritamu.co.id - PT Indo Acidatama Tbk (IDX: SRSN) menyampaikan rencana pembagian Dividen Tunai untuk…

2 hours ago

Pendapatan di 2024 Tembus Rp2,4 Triliun, Jakarta Setiabudi Internasional Siap Tebar Dividen Rp20 per Saham

Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha sektor jasa konsumen dan perhotelan, PT Jakarta Setiabudi Internasional…

5 hours ago

Sejak 2017 hingga 31 Mei 2025, Satgas PASTI Hentikan 13.228 Entitas Keuangan Ilegal

Beritamu.co.id - Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) kembali memblokir 427 entitas pinjaman online…

5 hours ago