
Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (04/06), IHSG ditutup menguat +24,21 poin (+0,34%) ke level 7.069,04.
Penguatan IHSG didorong apresiasi nilai tukar rupiah dan rencana penggelontoran investasi BPI Danantara senilai US$5 miliar (sekitar Rp81 triliun) ke delapan sektor utama.
Di sisi lain, Organisation for Economic Co–operation and Development (OECD) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi +4,7% YoY pada 2025 dan +4,8% YoY pada 2026 dalam outlook yang dirilis pada awal Juni 2025, masing– masing lebih rendah -0,2 percentage point dibandingkan outlook pada Maret 2025.
Dari eksternal, Presiden AS, Donald Trump, pada Selasa (03/06) menandatangani perintah untuk menaikkan tarif baja dan aluminium dari 25% menjadi 50% per 4 Juni 2025, dengan justifikasi untuk membantu produsen dalam negeri dan melindungi keamanan nasional AS.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, seperti DJIA (-0,22%), S&P 500 (+0,01%), & Nasdaq (+0,32%).
Investor mencerna perlambatan tajam dalam perekrutan sektor swasta, dengan laporan ADP menunjukkan hanya 37 ribu pekerjaan baru pada bulan Mei, jauh di bawah ekspektasi dan terendah dalam lebih dari dua tahun.
Data tersebut membayangi laporan penggajian nonpertanian yang akan datang, meningkatkan kekhawatiran bahwa ketidakpastian kebijakan perdagangan membebani pasar tenaga kerja.
Aktivitas sektor jasa juga berkontraksi pada bulan Mei, semakin memicu kekhawatiran tentang prospek ekonomi yang lebih luas.
Di sisi lain, Presiden Trump menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50% dan menyerang Ketua Fed Powell, memperbarui tekanan untuk pemotongan suku bunga.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Kamis (05/6).
https://pasardana.id/news/2025/6/5/analis-market-0562025-ihsg-diperkirakan-cenderung-bergerak-mixed/