
Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (22/5), IHSG ditutup naik 0.34%, dan disertai dengan net buy asing Sebesar Rp553 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBRI, ANTM, BMRI, GOTO dan BBCA.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street mayoritas turun pada perdagangan Kamis (22/5). Di tengah kekhawatiran investor terhadap kenaikan imbal hasil obligasi (yield). Indeks S&P 500 turun tipis 0,04%, Dow Jones Industrial Average hamper stagnan dengan penurunan sebesar 1,35 poin. Sedangkan, Nasdaq Composite menguat 0,28%. Kekhawatiran pasar meningkat setelah DPR AS menyetujui rancangan undang-undang (RUU) pajak mengenai pemotongan pajak dan peningkatan belanja militer. RUU ini berpotensi menambah utang pemerintah hingga mendekati US$ 4 triliun, menurut Kantor Anggaran Kongres (CBO), dan berisiko memperlebar defisit anggaran negara. Kekhawatiran jangka panjang tersebut terlihat dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 30Y. Yield obligasi 10Y juga mengalami kenaikan meskipun kemudian menurun. Sebelumnya, pelelangan obligasi 20Y yang berlangsung buruk juga ikut menimbulkan kenaikan yield dan aksi jual saham di pasar.
Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik melemah pada Kamis (22/5), mengikuti penurunan tajam pada Wall Street. Sentimen investor memburuk akibat kekhawatiran bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) anggaran baru di AS akan memperburuk defisit fiskal negara tersebut. Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,84%, dan Topix melemah 0,58%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,22% dan indeks Kosdaq melemah 0,82%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia terkoreksi 0,45%, Hang Seng Hong Kong turun 1,19%, dan indeks CSI 300 di Tiongkok daratan melemah 0,06%. Selain itu, para investor juga menantikan pengumuman anggaran Selandia Baru untuk tahun 2025. Di domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan kondisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit sebesar US$ 800 juta pada 1Q25.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Jumat (23/5), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan ke 7200 ditopang penguatan Rupiah efek tax bill US. Akan tetapi jika sulit tembus resistance kuat di 7200, akan kembali koreksi terbatas. Diperkirakan Support IHSG: 7100-7140 dan Resist IHSG: 7200-7250.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: ENRG, PGEO, AMRT, ADRO, TPIA, dan EMTK.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
ENRG, Buy on Weakness dengan area beli di 216-220, cutloss di bawah 214. Target dekat di 226-232.
PGEO, Buy on Weakness dengan area beli di 1340-1355, cutloss di bawah 1335. Target dekat di 1385-1395.
AMRT, Spec Buy dengan area beli di 2560-2600, cutloss di bawah 2520. Target dekat di 2660-2710.
ADRO, Spec Buy dengan area beli di 2120-2150, cutloss di bawah 2100. Target dekat di 2180-2240.
TPIA, Spec Buy dengan area beli di 9425-9525, cutloss di bawah 9400. Target dekat di 9600-9700.
EMTK, Spec Buy dengan area beli di 530-535, cutloss di bawah 530. Target dekat di 550-560.
https://pasardana.id/news/2025/5/23/analis-market-2352025-ihsg-berpotensi-melanjutkan-kenaikan/