Beritamu.co.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (08/05/25) menyusul pengumuman kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris, serta sinyal dari Presiden AS Donald Trump bahwa perundingan akhir pekan ini dengan Tiongkok akan lebih substansial dari yang diharapkan.
Dow Jones Industrial Average naik +0,62% menjadi 41.368,45, S&P 500 menguat +0,58%, dan Nasdaq Composite melonjak +1,07%. Sementara itu, Indeks Russell 2000, yang lebih condong ke kapitalisasi pasar yang lebih kecil, naik 1,9% ke level tertingginya sejak 2 April.
Sektor yang menjadi unggulan pada hari itu adalah barang konsumsi, industri, dan energi, sementara sektor kesehatan dan utilitas tertinggal.
Saham maskapai penerbangan melonjak setelah suku cadang pesawat buatan Rolls-Royce dikecualikan dari tarif.
Indeks Maskapai Penerbangan Penumpang S&P 500 naik 5,4%, dipimpin oleh Delta Air Lines yang melonjak 7,2%.
Saham Boeing naik 3,3% setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengumumkan bahwa Inggris akan membeli pesawat Boeing senilai USD 10 miliar.
Saham semikonduktor juga memperpanjang reli dua hari mereka (+1%) setelah laporan bahwa Gedung Putih akan mencabut pembatasan ekspor chip AI canggih.
SENTIMEN PASAR: Kesepakatan perdagangan AS-Inggris adalah perjanjian bilateral pertama sejak Trump mengumumkan jeda 90 hari pada tarif global pada 9 April. Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya dari 5,1% menjadi 1,8% dan memberikan akses yang lebih besar untuk produk-produk AS, sementara AS mempertahankan tarif dasarnya sebesar 10% untuk barang-barang Inggris. Investor sekarang menunggu pembicaraan antara pejabat AS dan Tiongkok di Jenewa akhir pekan ini. Trump menyatakan dia tidak akan terkejut jika kesepakatan dicapai pada pertemuan tersebut. Optimisme ini mendorong aktivitas pembelian pasar, meskipun beberapa analis tetap berhati-hati tentang kemungkinan “jebakan tarif” baru.
PENDAPATAN TETAP & MATA UANG: Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS meningkat tajam karena optimisme bahwa kesepakatan perdagangan dapat meredakan tekanan pada Fed untuk memangkas suku bunga. Imbal hasil obligasi 10 tahun naik 11,3 bps menjadi 4,388%, obligasi 30 tahun naik 8,1 bps menjadi 4,853%, sedangkan imbal hasil 2 tahun, yang sensitif terhadap ekspektasi suku bunga Fed, naik 9,8 bps menjadi 3,891%. Pasar masih mengharapkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada RAPAT FOMC bulan Juli, tetapi kemungkinannya telah turun menjadi 60% dari 92% seminggu yang lalu (CME FedWatch).
MATA UANG: DOLAR AS menguat terhadap mata uang utama lainnya dengan INDEKS DOLAR (DXY) naik 0,77% menjadi 100,66. EURO turun 0,67% menjadi $1,1223, POUNDSTERLING turun 0,42% menjadi $1,3239 (meskipun awalnya naik setelah BANK OF ENGLAND memangkas suku bunga). USD/JPY naik 1,46% menjadi 145,92. USD/CHF naik 1,01% menjadi 0,832. SEK/USD melemah 0,77% menjadi 9,744 setelah bank sentral Swedia mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga.
INDIKATOR EKONOMI: Data ekonomi: Klaim Pengangguran Awal Mingguan turun lebih dari yang diharapkan ? sinyal bahwa pasar tenaga kerja tetap stabil. Produktivitas pekerja di Q1 tercatat negatif untuk pertama kalinya dalam hampir 3 tahun.
PASAR EROPA & ASIA: Indeks MSCI World naik tipis 0,10% menjadi 844,86. STOXX 600 Eropa naik 0,4%. Pasar Eropa mengikuti sentimen positif Wall Street, meskipun beberapa investor tetap fokus pada arah kebijakan BANK SENTRAL EROPA dan responsnya terhadap risiko inflasi.
BANK OF ENGLAND memangkas suku bunga sebesar 25bps menjadi 4,25%, sesuai perkiraan. JERMAN mencatat lonjakan signifikan dalam Produksi Industri (Mar), mencapai level tertinggi sejak April 2023; dan surplus Neraca Perdagangan (Mar) melebihi ekspektasi. ASIA menjadi sorotan hari ini, karena JEPANG melaporkan peningkatan signifikan dalam Pengeluaran Rumah Tangga (Mar) —peningkatan terbesar dalam 3 bulan terakhir. CHINA akan merilis data Neraca Perdagangan (Apr) berikutnya dan, yang lebih penting, pertumbuhan ekspor-impornya.
KOMODITAS: Harga MINYAK naik tajam di tengah harapan bahwa pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok akan meredakan ketegangan yang telah lama membebani permintaan energi global. WTI AS naik 3,17% (+$1,84) menjadi $59,91/barel, BRENT naik 2,81% (+$1,72) menjadi $62,84/barel. EMAS mengalami tekanan jual karena permintaan safe haven mereda. Harga emas spot turun 1,73% menjadi $3.306,00/ons.
CRYPTO: BITCOIN menembus level $100.000 untuk pertama kalinya sejak Februari, naik 4,93% menjadi $101.544,25, sementara ETHEREUM melonjak 17,79% menjadi $2.118,37. Sentimen positif dari jeda tarif dan perjanjian perdagangan turut mendorong arus masuk ke aset digital. Sebagai informasi, hingga Q1 2025, total nilai transaksi kripto di Indonesia mencapai Rp109,3 triliun, turun dari Rp158,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pada Februari saja, transaksi tercatat sebesar Rp32,78 triliun, turun dari Rp44,07 triliun pada Januari. Meski mengalami penurunan nilai, jumlah investor kripto naik menjadi 13,71 juta hingga Maret 2025. Sejak Januari lalu, pengawasan aset kripto resmi beralih dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat regulasi di sektor ini.
INDONESIA: Investor asing kembali mencatatkan jual bersih (net sell) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham. Pada Kamis, aliran modal keluar (capital outflow) mencapai Rp840 miliar di pasar saham (all market), sehingga total jual bersih asing sejak awal Mei lalu mencapai Rp2,57 triliun dan secara year to date (year to date) mencapai Rp53,28 triliun. Tekanan jual ini terjadi seiring dengan penurunan cadangan devisa Indonesia menjadi US$152,5 miliar pada akhir April, dari sebelumnya US$157,1 miliar; akibat pembayaran utang luar negeri dan intervensi Bank Indonesia untuk menstabilkan RUPIAH di tengah ketidakpastian global. USD/IDR masih berpotensi melemah lebih jauh ke kisaran 16.100 – 16.000, asalkan Rupiah tidak kembali melemah di atas 16.600.
INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN: Sesuai prediksi riset Kiwoom Sekuritas sebelumnya, IHSG kemarin membukukan candle merah menyusul Doji yang terbentuk pada hari sebelumnya. Potensi pembalikan arah saat mendekati Resistance psikologis 7.000 sudah diantisipasi, meski IHSG sempat terkoreksi 98,5 poin / -1,42% ke level 6.827,75.
“Hari ini, IHSG diperkirakan akan berada pada Support MA10 / sekitar 6.785 – 6.780. Para investor/trader diingatkan bahwa menjelang libur panjang akhir pekan, pemangkasan portofolio atau sikap Wait & See adalah yang paling tepat saat ini,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Jumat (09/5).
https://pasardana.id/news/2025/5/9/analis-market-0952025-ihsg-diperkirakan-berada-pada-support-ma10/
Beritamu.co.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX: SMGR) atau SIG menjalin kerja sama dengan…
Beritamu.co.id - Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 April 2025…
Beritamu.co.id - Yacobus Jemmy Hartanto selaku Komisaris dan juga Pengendali PT Jayamas Medica Industri Tbk (IDX: OMED) telah melakukan transaksi Pembelian…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…
Beritamu.co.id– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (IDX:BBTN) terus melakukan penataan jaringan kantor sebagai…
Beritamu.co.id - Sebagai bagian dari upaya penegakan ketentuan terkait Over Dimension & Over Load…